Demo Mahasiswa Berujung Kisruh, Ini Penjelasan Humas UPGRI Palembang

  • Whatsapp
Demo Mahasiswa, Tangkapan Layar Video Viral Youtuber
Demo Mahasiswa, Tangkapan Layar Video Viral Youtuber

PALEMBANG, Newshanter.com – Pihak Universitas PGRI Palembang menyayangkan terjadinya aksi demo mahasiswa yang berujung kisruh dengan pihak keamanan kampus, belum lama ini sempat viral video ke publik, Padahal aspirasi sudah dipenuhi, ada surat kesepakatan antara pihak lembaga dan mahasiswa yang intinya untuk internal sendiri tidak ada lagi masalah. Demikian hal ini diungkapkan Kabag Humas Univ. PGRI Palembang Dr. Mulyadi MA.

Menurut Mulyadi, dari pihak rektorat menyanyangkan kejadian kemarin, apalagi sempat viral. Disatu sisi lagi dalam kondisi pandemi ini, seharus semua harus mentaati protokol kesehatan, namun disatu sisi melakukan hal yang kurang pas.

“Yang sebenarnya terjadi itu beberapa waktu yang lalu, organisasi mahasiswa pernah menyampaikan aspirasi mereka, aspirasi mereka ini sudah benar menyampaikan ke pihak rektorat, dengan beberapa item yang mereka tuntut diantaranya melengkapi fasilitas kampus, kemudian tentang uang kuliah mahasiswa dan lain-lain, pada saat itu pihak rektorat sudah memberikan respon, sudah menanggapi apa yang disampaikan oleh mahasiswa dan mengatasnamakan mahasiswa kita”, kata Mulyadi, di ruang Media Centre Humas UPGRI Palembang, Jum’at (11/09/2020).

Lanjut Mulyadi, terkait dengan kejadian kemarin, sebenarnya mahasiswa sudah disajikan ini keputusan dari lembaga dan lain-lain sudah menerima, sebagaimana ada surat kesepakatan yang intinya untuk internal sendiri tidak ada lagi masalah. “Nah Cuma kemarin itu ada orang yang berkumpul yang melakukan demo menyampaikan aspirasi, namun lembaga tidak ada pemberitahuan dari kepolisian juga tidak ada pemberitahuan, karena kita menganggap ini sudah selesai, sewaktu mereka berkumpul disini mereka mau menuju ke rektorat dihalau oleh security kita, yah namanya security tugasnya mengamankan lingkungan, jadi mereka istilahnya mengawal aspirasi mereka itu tersalurkan dengan baik tanpa adanya hal-hal yang tidak kita inginkan, sewaktu mereka berkumpul terindentifikasi oleh keamanan kita sepertinya bukan mahasiswa kita”,ulasnya.

Sementara Kepala Satpam Universitas PGRI Palembang Darwis Irawan, mengatakan, awal tanggal 9 September lebih kurang 08.30 Wib, mahasiswa memberikan surat pemberitahuan untuk mengadakan aksi, kemudian diterima oleh Danru Muhammad Hidayat. ditanya oleh Danru, ini sudah ada laporan ke polisi belum, kata mahasiswa sudah, padahal suratnya tidak bercap dan atas nama aliansi bukan atas nama BEM.

“Padahal aliansi di kampus kita ini tidak ada, memang ketuanya anak PGRI ialah Andi Leo, sedangkan anak BEM saja tidak turun tidak ikut. Jadi kami didampingi Kanit Intel Polsek bahwa kami sarankan jangan turun, mereka bilang, ‘pak ada yang ingin kami sampaikan’, lalu dari orasi depan parkiran gedung E menuju ke depan BEM menuju depan gedung C dan depan yayasan, kami halau, mereka orasi disitu”,ungkapnya.

Dikatakan Darwis, semula mereka berjalan sesuai rencana, kondusif memang tidak ada apa-apa, setelah beberada saat kemudian mau bergerak ke depan lagi. “Saya bilang kepada ketua aliansinya ‘Andi tunggu dulu disini nanti saya akan panggil Biro kemahasiswaan’, dan dia jawab ‘Pak kami butuh rektor mau nagih janji rektor’, oke kata saya, tiba-tiba ada ibu Dekan dan Wakil Dekan II katanya ‘Pak Darwis ini ada mahasiswa luar’, terus langsung kami amankan, nah disitulah waktunya pecah dan saya peluk mereka, mungkin saya juga kena pukul tapi tidak saya rasakan, ada dua orang yang satu lepas yang satu lagi kita amankan ke pos satpam, sedangkan dibelakang masih kisruh, ada anggota kita yang dorong-dorongan”, sebutnya.

Darwis melanjutkan, Andi diamankan ke BEM, beberapa saat kemudian Andi Leo nya yang minta lepaskan anak IAIN. “Kata saya, kami siap lepaskan namun kalian mantap dan diam ditempat. Kami bawa anak UIN itu kebelakang tidak berapa lama kemudian ada Kasat Intel Polresta yang datang kesini dan menjemputnya”, ucapnya.

Darwis menambahkan, terhadap anggotanya sendiri ada yang dilaporkan namanya Kodri, setahunya hanya satu yang dilaporkan, anggotanya yang dipukul juga satu, yakni Dedi. “Kita juga telah melaporkan, jadi saling melaporkan (split), kita kemarin melaporkan ke Polsek suratnya kita tembuskan ke Polres, sedangkan kalau adik-adik mahasiswa itu melaporkan ke Polres”, terangnya.

Disoal ada beberapa mahasiswa dari UPGRI Palembang yang saat itu melakukan aksi demo, dikatakan Darwis, aksi mahasiswa UPGRI Palembang sekitar 20 sampai 25 orang. “Namun dari mahasiswa kita yang berdemo tersebut, terdapat mahasiswa lain yang menunggangi, jadi sempat viral di video, itu season yang kedua, sedangkan di season yang pertama, saya yang langsung mengamankan, nah mungkin season kedua hanya mengambil yang kisruhnya saja”, tandas Darwis.

Secara terpisah Mahasiswa yang berdemo yakni Andi Leo (23), dugaan korban pemukulan sekaligus koordiantor aksi demo tersebut mengatakan, dirinya bersama 10 orang mahasiswa lainnya melaksanakan aksi lanjutan, dalam rangka meminta penuruan biaya (UKT) di Universitas PGRI Palembang.

“Aksi tadi berjalan dengan lancar, namun ditengah jalan kami dihadang oleh oknum security. Jadi tadi teman saya yang bernama Rustam yang bukan mahasiswa PGRI dan juga tidak ikut dalam barisan tiba-tiba langsung diseret oknum security di kampus tanpa ditanya dan sebagainya dia langsung dipukuli,” ujar Andi, Kamis (10/9/2020) di Polrestabes Palembang.

Andi menjelaskan, saat dia melihat ada rekannya di pukuli dia berinisiatif untuk melerai,  Agar aksi tersebut tidak menimbulkan korban. “Bukannya damai, saya malah ikut dipukuli dan jadi korban pula, akibatnya kami mengalami sakit dibagian wajah,” kata Andi sambil menunjukkan memar di pipi nya.

Sementara, salah seorang demonstran lainnya yakni Rustam mengaku, berkunjung ke kampus korban lantaran satu organisasi. “Saya tidak menyangka kalau teman saya ini bakal menjadi korban penganiayaan,” jelasnya.

Saat ini, korban telah melakukan visum et referum di RS Muhammadiyah Palembang. “Tadi kami telah melakukan visum, rencananya kami akan segera membuat laporan polisi kalau berkas kami telah siap,” tambah Rustam. (Syf/Ril)

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *