Palembang. Newshanter.com.Fakultas Syariah HUkum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang kirim Delegerasi pada Even berthema Syaria’ah dan Hukum yang berkeadaban” yang digelar Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sumatera Utara (UIN) Sumatera Utara di Selasa hingga Kamis (22-24 Oktober 2019) mendatang di Kampus UINSU Medan.
Event yang akan dihadiri delegasi dari 58 Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTKIN) (UIN/IAIN/STAIN) seluruh Indonesia tersebut, terdiri dari 5 (lima) agenda; yaitu Forum Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, Silaturahmi Nasional DEMAF – SEMAF, Lomba debat mahasiswa Syariah dan Hukum, lomba karya tulis ilmiah, dan terakhir lomba Qiroat al Kutub.
Sedangkan dalam acara tersebut, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Fatah Palembang turut berpartisipasi dengan mengirimkan delegasinya untuk mengikuti lomba-lomba yang diselenggarakan.
“Untuk lomba debat konstitusi,FSH UIN Palembang mengirimkan satu tim yang terdiri dari Novitalia,Mujiburrahman, dan Afrizal. Untuk lomba Qiroatul kutub, Agus Miftah didapuk sebagai wakil dari Palembang. Sementara lomba karya tulis ilmiah diwakili oleh Rico Febriansyah.” demikian dikatakan Rico Febriansyah
Menurut Rico Febriansyah, Rico Febriansyah Syariah Evend 2019 ini sangat bermanfaat dan tepat
diadakan di lingkungan PTKIN, acara seperti ini sangat bagus untuk mengasah keterampilan, minat, dan bakat mahasiswa.
“Terutama di bidang keilmuan sharia dan hukum, serta dalam rangka menjalin silaturahmi dan (menambah) jaringan antar mahasiswa PTKIN Se-Indonesia”. Ungkap Wakil Presiden Pusat Kajian Konstitusi itu.
Pendamping delegasi FSH UIN Palembang Dr. M. Sadi Is, SHI.MH., menambahkan event yang diinisiasi oleh Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum ini sangat bermanfaat dan harus sering-sering dilakukan,
“karena acara-acara seperti ini sangat menunjang untuk merangsang mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum supaya lebih giat belajar dan berlatih, sehingga dapat meraih hasil yang maksimal saat berkompetisi”. Ungkap Doktor termuda di UIN Raden Fatah Palembang ini.
Masih menurut Sadi, mahasiswa FSH UIN Palembang, khususnya anggota Pusat Kajian Konstitusi harus berani dan siap menjadi pengkritik hukum apabila bertentangan dengan konstitusi dan melanggar hak-hak konstitusional
masyarakat. “Untuk mengasah kemampuan tersebut maka adik-adik di Pusat Kajian Konstitusi harus selalu mengikuti kompetisi-kompetisi debat konstitusi, baik yang diadakan MK RI, MPR RI, maupun Perguruan Tinggi seperti saat ini diUINSU Medan”. Pungkas Dewan Pembina Pusat Kajian Konstitusi .(DD)