Limapuluh Kota,Newshanter.com
Ada pemandangan berbeda pada saat debat publik putaran kedua calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Limapuluh Kota putaran kedua yang digelar di aula Kantor Bupati, Rabu (18/11) malam. Pandangan para undangan yang hadir tertuju kepada lelaki buta yang usianya sudah beranjak senja duduk di bangku depan barisan pendukung salah satu pasangan calon Bupati.
Di barisan depan para pendukung calon pasangan nomor urut 1, Irfendi Arbi – Ferizal Ridwan terlihat hadir Buyuang Amai, seorang penderita tuna netra yang pada beberapa tahun lalu cukup menyita perhatian masyarakat, karena diundang tampil di televisi nasional Metro TV dalam program reality show ‘Kick Andy’.
Dalam program yang sering mengupas kehidupan masyarakat kecil tersebut, Buyuang Amai dianggap sebagai contoh masyarakat yang tidak pernah menyerah dalam menghadapi kehidupan, walau menderita kekurangan pada fisiknya.
Bersama Sang Amai (ibu) yang menderita kelumpuhan, Buyuang terus berkeliling di seputar Kabupaten Limapuluh Kota untuk menjajakan sapu lidi buatan mereka. Buyuang membawa dagangannya di atas gerobak bersama ibunya yang bertindak sebagai penunjuk jalan.
Kerja sama anatara ibu dan anak yang menderita cacat fisik inilah yang membawa mereka bisa tampil di televisi nasional, sehingga menuai simpati dari banyak pihak.
Nama Ferizal Ridwan atau yang lebih dikenal sebagai Buya Feri, tidak bisa dilepaskan dari kisah Buyuang Amai tersebut, karena berkat kerjasama Buya Feri bersama kawan-kawan jurnalis lah kisah itu bisa terangkat sampai ke media nasional.
Seperti yang dituturkan Buyuang Amai, Buya Feri yang saat itu masih menjadi anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, memang dikenal sebagai anggota DPRD yang concern mengangkat kehidupan masyarakat kecil.
“Iyo banyak josonyo ka awak jo Amai. Dek inyo awak bisa naiak pesawat ko Jakarta. Tigo kali wak naiak pesawat,” tutur Buyuang sambil tertawa lepas.
Buyuang yang malam itu hadir dengan tampilan apa adanya, memakai sarung, sandal jepit dan baju batik merah yang diberikan oleh Ridha Illahi, anggota DPRD dari PDIP, terlihat sumringah mengenang semua kejadian pada tahun 2006 lalu itu.
“Tokona dek awak, sonang ati wak, poyi Jakarta, masuak tv dan dapek pulo rumah. Dek joso Buya jo si Am (Amfreizer, Kontributor Metro TV Sumbar, red),” katanya kepada para wartawan yang mewawancarainya
Sekarang saat Buya Feri yang merupakan salah seorang calon wakil bupati berpasangan dengan Irfendi Arbi, Buyuang Amai ingin ikut membantu memberikan dukungan dan doa.
“Potang wak sobuk ko Pak Ridho, awak soto mondukung nomor 1 (satu), tu dibaok wak dek Pak Ridho poyi kantua bupati. Sobok wak jo Buya Feri, lah lamo ndak sobok,” pungkasnya menceritakan kenapa dirinya bisa hadir dalam acara debat publik tersebut.
Sementara itu, Ferizal Ridwan yang mengaku terkejut dengan kedatangan Buyuang Amai, mengatakan dirinya sangat berterima kasih dan terharu.
“Saya juga kaget dengan kedatangan Buyuang, tidak menyangka ternyata Buyuang masih ingat sama saya,” kata putra seorang guru tersebut.
Sesuai dengan tema debat publik tentang pelayanan publik, Ferizal atau Buya Feri langsung menyatakan Buyuang dan masyarakat penderita ‘kekurangan’ lainnya akan mendapat prioritas dalam pelayanan, jika pasangan Irfendi-Buya mendapat kepercayaan masyarakat pada tanggal 9 desember mendatang.(NHO)