PEKANBARU,newshanter.com – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora)Kota Pekanbaru dikabarkan belum menepati janji untuk membayarkan honorarium transportasi peserta pelatihan Pelatih Panahan yang digelar selama tiga hari di Hotel New Hollywood Pekanbaru, 5-7 Maret 2024 kemarin.
Hal ini terungkap dari salah satu peserta pelatihan yang namanya tidak mau disebutkan kepada media, Selasa (2/4/2024).
“Janjinya sekitar dua minggu setelah acara ini selesai, maka kami mendapatkan uang transpor,” ujar sumber tersebut.
Dirinya menjelaskan pelatihan yang dihadiri kurang lebih sekitar enam puluh peserta itu, memang dirasakannya agak janggal. Pasalnya, peserta yang diberi angin segar oleh Dispora berupa janji untuk mendapatkan honorarium berupa pengganti uang transpor, namun mekanismenya tidak biasa atau dilakukan secara non tunai oleh Dispora.
“Jadi kami tu dimintai nomor rekening masing-masing bg. Katanya nanti honornya akan ditranfer,” jelasnya.
Selain itu, tambahnya lagi, peserta juga diminta panitia untuk menandatangani sejumlah berkas lembaran bentuk dari kehadiran peserta, yakni berupa kertas absen yang ditandatangani sebanyak tujuh rangkap. Namun anehnya, dihari kedua, seluruh peserta juga dimintai tandatangan yang sama atau paraf ulang, sebanyak yang dilakukan pada hari pertama dengan alasan lembaran absen hari pertama banyak terdapat kesalahan.
“Hari pertama, paraf tujuh rangkap, hari kedua disuruh ulang lagi, katanya banyak salah, ntah iya ntah ndak kami ikut aja,” tambahnya.
Dirinya sangat mempertanyakan kenapa pihak Dispora dirasakannya bersikap seakan seperti cidera janji, yang menurutnya seberapa pun honorarium yang akan diterima pastilah sangatlah membantu dan bermanfaat baginya dan juga pelatih yang lain apalagi memenuhi kebutuhan belanja jelang lebaran.
“Bukan saya saja, tapi seluruh peserta termasuk instruktur belum ada yang dibayarkan. Kami hanya ingin tau kenapa bisa kayak gini,” kesalnya
Sementara itu Kepala Dispora Pekanbaru, Hazli, yang dimintai keterangannya, Selasa (2/4/2024) saat dihubungi media membenarkan atau tidak membantah ketelatan pembayaran tersebut.
“Memang belum cair, mau bagaimana mana lagi. Kita sudah ajukan sebulan yang lalu, tapi dari BPKAD-nya yang belum dicairkan,” ujar Hazli menerangkan.
Ditambahnya lagi, pihaknya di Dispora juga berharap yang sama untuk pencairan ini dapat dilakukan secepatnya dari BPKAD.
“Harapan saya selaku Kadis kalau bisa hari ini cair, tapi apalah daya, Kalau BPKAD-nya belum bisa mencairkan,” tambahnya.
Sekedar diketahui, BPKAD atau Badan Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah, adalah sebuah badan atau organisasi di pemerintahan yang memiliki otoritas dalam hal mengurusi keuangan. Seluruh keuangan dan anggaran setiap masing-masing OPD akan bermuara di BPKAD.
Ya,Termasuk salah satunya perencanaan kegiatan dalam seluruh OPD, belanja dan lain sebagainya, semua tak lepas dari peran besar BPKAD sebagai pemegang kas.
Media akan lanjut melakukan konsolidasi konfirmasi pernyataan terkait persoalan ini kepada BPKAD. Semoga saja BPKAD dapat menerangkan dengan memberi pernyataan alasan yang dapat diterima oleh semua pihak.
NHO /Pekanbaru*