Palembang,newshanter.com – Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, tahun buku 2020 yang berlangsung diruang Karang Anyar Hotel Swarna Dwipa, Senin (12/4/2021).
Gubernur Sumsel H Herman Deru (HD) mengapresiasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Provinsi Sumsel yang telah agresif dalam meningkatkan kinerja, memperbaiki menajemen dan pola pelayanan kredibel sehingga mendapat kepercayaan oleh masyarakat. Namun dia meminta agar BPR benar-benar selektif di dalam memberikan kredit, tidak boleh hanya karena koneksi.
“Kita harus betul-betul selektif di dalam memberikan kredit khusus. Memberikan kredit itu harus secara profesional mulai dari aset, analisis sampai dengan tahapan nya,” katanya
HD mengungkapkan bahwa Pemprov Sumsel akan terus mendorong agar BPR dapat terus memunculkan ide-ide kreatif untuk membangun perekonomian di Provinsi Sumsel. Karena itu dia meminta agar pihak Direksi mengembangkan berbagai inovasi mengikuti trand pasar yang serba terbuka dewasa ini.
“Untuk Direksi dan komisaris saya minta untuk terus dan harus berinovasi guna mempopulerkan keberadaan BPR ini. Kita harapkan di tahun-tahun kedepan BPR ini akan jauh lebih maju lagi dengan sejumlah prestasi yang dicapai,” ungkap HD.
Sementara itu, Direktur utama BPR Sumsel Marzuki mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan RUPS tahunan, tahun buku 2020.
“Hari ini merupakan RUPS tahunan, dan melaporkan kepada Gubernur bahwa tugas utama kami untuk menyelesaikan kredit macet yang dulunya 65 persen sekarang sudah di 15 persen. Kemudian tahun ini kita mengarah ke 5 persen supaya benar benar menjadi BPR yang sehat,” ungkapnya.
Marzuki menjelaskan Ketika BPR sudah sehat nanti pihaknya bisa ekspansi baik berupa pembukaan cabang baru maupun juga membuat inovasi-inovasi produk baru.
“Sesuai arahan gubernur, kita akan mengembangkan digitalisasi pembayaran non tunai dan juga menyalurkan kredit terutama untuk sektor sektor produktif usaha mikro kecil, dan itu akan bisa kita lakukan ketika NPL sudah di bawah 5 persen nanti,” jelasnya.
Lebih lanjut, Marzuki mengatakan bahwa pihaknya bersyukur karena di tengah masa pandemi di tahun 2020, BPR Sumsel masih membukukan pertumbuhan positif, tumbuh 6,5 persen dari penyaluran kredit yang diberikan pada masyarakat.
“Dari sisi kredit penyalurannya tumbuh 6.5 persen, di sisi lain kredit macet kita sudah turun di angka 15 persen menuju 5 persen,” terangnya.
Terakhir ia menjelaskan bahwa kredit macet itu dulunya berasal dari kredit kontruksi, Sekarang pihaknya sudah menghindari konstruksi dan beralih ke sektor multiguna.
“Kredit yang macet itu dari kredit konstruksi tapi sekarang sudah di hindari lebih banyak ke sektor multiguna bagi PNS, BUMD maupun kredit mikro usaha kecil dengan sangat selektif karena di masa pandemi tidak semua UKM itu masih membuka operasional usahanya,” tutupnya. (Fira)