PALEMBANG>newshanter.com – Dalam Rangka peringatan hari Sumpah Pemuda menjaga persatuan dan kesatuan NKRI dari ancaman faham Anti radikalisme dan Toleransi, ribuan mahasiswa 45 perguruan tinggi menggelar serentak kuliah akbar aksi kebangsaan dihalaman Griya agung,Sabtu (28/10/2017) palembang.
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengungkapkan Sumsel sangat terkenal dengan Provinsi Zero konflik tapi ini harus dipertahankan, dan untuk mempertahankan itu tidak mudah, karena itu kita harus mengajak semua pihak khususnya perguruan tinggi yang ada di Sumsel, untuk menjaga keragaman dengan cara tersebut sudah diterapkan seperti di UIN.
“jika kita memiliki pemahaman agama dan kebangsaan yang baik pasti radikalisme tidak bisa terjadi, untuk itu cara seperti ini adalah relevan yang akan terus kita galang bersama,”ungkapnya.
Lebih lanjut Budi mengatakan Konlik yang terjadi di Negara Suriah dan Irak merupakan salah satu contoh konflik yang buruk untuk bangsa Indonesia khususnya Sumsel, sedangkan sejarah Indonesia mengungkapkan nasionalisme dan persatuan bangsa menjadi kuat itu sudah terbukti di Sumsel suatu daerah yang terkenal denan zero konfliknya.
“Kebijakan sudah mengarah kepada bangsa Indonesia, saya melihat keceriaan mahasiswa begitu tinggi, modal ini bisa kita gunakan dalam merawat kebhineka tunggal ika untuk menghilangkan target radikalisme,”Jelasnya.
Sementara itu Gubernur Sumsel H.Alex Nurdin mengutarakan Provinsi Sumsel dari dulu sudah dikenal dengan anti zero konflik, alhamdulilah itu tidak pernah terkadi dan bakal terjadi konflik antar ernis dan antar umat beragama, bahkan dirinya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat Sumsel yang telah menjaga konduktifitas konflik sehingga Sumsel menjadi tuan rumah asean games 2018 , terutama kepada aparat institusi Polri dan TNI yang telah menjaga keutuhan dan keamanan masuarakat Sumsel.
“Zero konflik adalah modal utama kita dalam membangun daerah ini, tujuan akhir yaitu untuk kesejahteraan rakyat dan masyarakat Sumsel karena Sumsel bagian akhir dari rakyat indonesia,”ucapnya.
Sambung Alex, Sumsel adalah satu dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia, tapi dapat menjadi contoh pada Provinsi-Provinsi lain karena masyarakat Sumsel selalu bersatu, bertoleran dan selalu menghargai antar sesama, mahasiswa salah satu aset yang telah melahirkan paradigma baru dalam membangun revolusi mental, generasi muda dalam menolak paham radikalisme dan terorisme, selain itu mahasiswa aset bagi kita untuk menjadi pemimpin dimasa depan.
“Kebangkitan sudah kita tularkan melalui pemahaman islam, dan di sumsel sangat mampu, marilah kita selalu mengambil langkah tegas yang mampu mengendalikan jati diri bangsa baru,”Tegasnya.
Ditempat yang sama Tumpal Simare mare selaku ketua Panitia mengatakan, Kuliah akbar perguruan tinggi dalam melawan radikalisme hari ini untuk memberi penekanan bahwa radikalisme itu sedang tumbuh, untuk melawannya seperti dengan kuliah akbar, seminar dan pertemuan yang sarana berbentuk ilmiah, sarananya seperti ini untuk mencegah paham radikalisme yang sedang tumbuh makanya dibangun gerakan-gerakan seperti ini.
“indikator yang menumbuhkan radikalisme bisa dilihat dengan intoleransi yang sangat tinggi seperti suka mengharamkan dan mengkafirkan artinya kemajemukan dan kebangsaan itu yang harus kita pelihara,”Katanya.
Dikatakan lagi Tumpal, Sejarah Indonesia kita Bhineka Tunggal Ika itu yang harus kita jaga agar negara ini tetap utuh dan tidak terpecah belah, Kuliah akbar ini dilakslanakan serentak diprovinsi seluruh indonesia denan melibatkan seluruh civitas mahasiswa, untuk kegiatannya sendiri ada yang pagi dan siang, dan tema programnya sendiri sama ,”pungkasnya.(Iwan)