Jakarta, NewsHanter.com – Kini nama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian Wong Palembang ramai dibicarakan beberapa hari terakhir ini, sebab naman Putra Alm Ahcmad Sholeh Mantan Wartawan wong Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) ini di sebut-sebut bakal masuk dalam kabinet sebagai Calon Menteri.
Apabila Tito memang didapuk menjadi menteri, siapakah yang selanjutnya akan menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara?
Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane, menyebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono kelahiran Solok Sumetera Barat (Sumbar) berpeluang menjadi Kapolri.
Namun, tentu Gatot tak akan langsung menjadi Kapolri mengingat dirinya masih berpangkat Inspektur Jenderal alias bintang dua.
Neta mengatakan Mabes Polri akan lebih dahulu mengusulkan Komjen Pol Ari Dono Sukmanto yang saat ini menjabat selaku Wakapolri sebagai Plt Kapolri.
“Jika Kapolri Tito Karnavian diangkat menjadi menteri dalam kabinet Jokowi pada Rabu pagi bisa dipastikan Ari Dono menjadi Plt Kapolri,” ujar Neta dalam keterangannya, Selasa (22/10/2019).
Mutasi pun tentu akan dilakukan setelahnya.
Ia mengatakan Kabareskrim Komjen Pol Idham Azis diperkirakan akan menduduki posisi Ari Dono selaku Wakapolri.
Sementara posisi Kabareskrim diperkirakan akan diisi oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, sehingga dirinya menyandang bintang tiga.
Skema itu, kata dia, akan membuat Ari Dono memegang tampuk pimpinan tertinggi di Polri hingga Desember mendatang. Karena saat itu, Ari Dono akan memasuki masa pensiun.
“Dengan kata lain, akan terjadi kembali rotasi untuk posisi Kapolri selanjutnya.,” ujar Nata.
Neta memperkirakan nantinya Gatot Eddy yang akan menjabat posisi tersebut menggantikan Ari Dono selepas pensiun.
“Posisi Plt Kapolri diperkirakan akan dipegang Ari Dono hingga masa pensiunnya Desember mendatang. Untuk kemudian posisi Kapolri nantinya akan dipegang Gatot Eddy,” pungkas Neta.
Siapakah Irjen Pol Gatot Eddy Pramono?
Berdasarkan sumber dari Tribratanews.polri.go.id yang dikutip oleh Tribunnews.com, Gatot merupakan Putra daerah Solok, Sumatera Barat.
Pria yang lahir pada 28 Juni 1965 itu lulus dari Akpol pada tahun 1988.
Sebelum menjadi Kapolda Metro Jaya, ia pernah mengecap berbagai posisi di Korps Bhayangkara.
Awal kariernya dimulai saat mengemban posisi sebagai Kapolres Blitar, yang dilanjutkan dengan Sekretaris Pribadi Kapolri dan Kapolres Metro Depok (2008).
Selepas itu, ia dirotasi menjadi Kapolres Metro Jaksel (2009). Dua tahun berselang, ia menjabat posisi Direktur Reskrimum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya.
Selanjutnya, ia kembali dirotasi menjadi Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri (2012), Kabagdukminops Robinops Sops Polri (2013), Karolemtala Srena Polri (2014), hingga menjadi Wakapolda Sulsel (2016).
Pada 2017, Gatot dipercaya untuk menjabat posisi Staf Ahli Sosial Ekonomi (Sahlisosek) Kapolri (2017). Sebelum nantinya dirotasi menjadi Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian kemudian mempercayakan Gatot untuk menjadi Ketua Satgas Nusantara di tahun 2018 silam.Kemudian pada 22 Januari 2019, secara resmi Gatot diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya. (TN)