Puluhan Pejar SMK /SMA di Palembang Mau Demo di amank

PALEMBANG -Newshanter.com. Puluhan pelajar SMA dan SMK dari Palembang, OKI dan Banyuasin diamankan aparat kepolisian saat hendak menggelar aksi di Bundaran Air Mancur, Masjid Agung, Palembang.

Bedasarkan pantauan di lapangan, aparat kepolisian menyinsir beberapa lokasi yang diduga menjadi tempat titik kumpul dan persembunyian pelajar yang akan berdemo, diantaranya kawasan Sayangan, Sudirman, Kambang Iwak dan seputaran Masjid Agung Palembang.

Dari seorang pelajar yang diamankan berinisial PT (15 tahun), mengakui ia mendapat ajakan melalu Facebook bila akan ada aksi demo.”Tidak tahu apa tujuannya. Di Facebook itu, pelajar demo. Ada sekitar 24 sekolah yang diajak demo,” ujarnya saat diamankan di pos Lantas Air Mancur.

Begitu pula dengan pelajar berinisial KK (15), mengaku bila dirinya diajak teman untuk berkumpul di Kambang Iwak.

“Katanya mau demo. Tetapi tidak tahu demo apa, aku ikut-ikut saja,” katanya.Pesan singkat ajakan demonstrasi kepada pelajar menyebar melalui whats app dan sosial media lainnya sejak Rabu (25/9/2019).

Selain itu, pelajar lainnya dari SMK 3 Palembang, Sanjaya mengaku, tidak mengetahui jika akan diajak ikut aksi demo.Dia hanya pulang dari sekolah bersama satu rekannya dan tiba-tiba dihadang satu orang siswa sekolah lain dan diajak ke suatu tempat.

“Tadi abis pulang sekolah kak ketemu siswa sekolah lain minta anter ke Kambang Iwak atau air mancur, saya lupa. Terus dia naik angkot mau pulang, eh tau-tau diajak nya ke Kambang Iwak dan di stop polisi,” katanya.Atas peristiwa ini, pihak sekolah dari siswa ini terlihat berdatangan untuk mengecek siswanya yang terjaring razia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Widodo menjelaskan, sebenarnya kepala sekolah sudah diingatkan sejak subuh, jika siswa bakal turin aksi demo hari ini. Namun, pesan tersebut bobol dan beberapa siswa tetap beraksi.

“Saya imbau kepala sekolah dan wali murid yang ada terjaring di sini harap jemput anaknya. Kepada guru dan orang tua tolong berikan edukasi kepada siswa SMA ini kalau belum saatnya mereka untuk melakukan aksi demo seperti mahasiswa kemarin,” jelasnya.

Widodo mengimbau dengan tegas agar seluruh Kepala SMA dan SMK yang ada di Sumsel untuk mengawasi, membimbing siswa di sekolah jangan sampai mengikuti kegiatan di luar sekolah.

“Kalau siswa kedapatan demo di luar jam belajar tidak bisa melarangnya bukan menjadi tanggungjawab dari pihak sekolah kalau pada jam pelajaran mereka ikut demo yang jelas salah kepala sekolahnya,” tegasnya.

Kepala SMK Negeri 5 Palembang Zulfikri mengatakan bahwa ajakan kepada siswa SMK N 5 Palembang untuk ikut demo adalah hoax.

Sementara Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah mengatakan, para pelajar tersebut terpancing isu melalui pesan whatsapp.

Bahwa, akan ada demo yang digelar oleh para siswa di Sumsel dilakukan di BAM Palembang hari ini. “Kalau dilihat dari HP yang mereka bawa. Ada group WhatsApp yang bernama Hidup Bersatu melawan DPR,” ungkapnya.

Lanjutnya, seluruh pelajar yang diamankan ini sudah dilakukan pendataan dengan memanggil kepala dinas pendidikan, kepala sekolah dan orang tua siswa. Mereka dipanggil untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.

Kepala SMK Negeri 5 Palembang Zulfikri mengatakan bahwa ajakan kepada siswa SMK N 5 Palembang untuk ikut demo adalah hoax.(tim)

 

Pos terkait