Plt. Kepala SD N 2 Suka Maju, “Bongkar” Siapa Dibalik Penggunaan Dana Bos

Tanggamus, newshanter.com – Akhirnya, Plt. Kepala SD Negeri 2 Suka Maju, Kecamatan Hulu Belu, bongkar siapa dibalik pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) saat memberikan hak jawabnya melalui pesan WhatsApp, Sabtu (19/10/2024).

Dalam tulisannya, Plt. Kepala SD N 2 Suka Maju, Sri Apriani menjelaskan, “Kalau terkait dana bos silahkan ditanyakan langsung dengan bendahara bos, karena saya tidak memegang dana bos, dana bos dikelola oleh bendahara sesuai dengan tupoksinya, tulis nya (kamis 17/10/2024).

Masih kata Kepsek, berkaitan dengan pemalsuan tanda tangan komite, silahkan juga ditanyakan dengan bendahara dan operator yang menyusun RKAS, karena pada saat penyusunan RKAS, saya sedang hamil keluar masuk RS ( rumah sakit), jadi saya tidak tahu menahu masalah penyusunan RKAS maupun pemalsuan tanda tangan.

Pada saat itu saya serahkan ke bendahara dan operator, saya merasa tidak pernah memalsukan tanda tangan dan tidak pernah memberikan perintah untuk memalsukan tanda tangan.

Kalau saya egois, tidak tanggung jawab serta tidak memikirkan sekolahan dan nasib dewan guru disana, saya sudah tinggalkan sekolah itu dari saya hamil pak karena saya adalah KS (kepala sekolah) ke-3 dalam 1 tahun 2023..hingga tanggal 11 Oktober kemarin menjadi puncak kekecewaan saya yang ingin memajukan sekolah, tapi saya selalu dibenturkan dengan masalah – masalah yang saya tidak tahu kesalahan saya. Keluh nya di pesan WhatsApp.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya (senin 14/10) Fadlan Awali Ketua Komite mitra kerja pihak sekolah, merasa tidak pernah dipanggil dalam rapat kerja belanja sekolah (RKAS), bahkan dirinya merasa tidak pernah menandatangani berkas RKAS. Begitu pula dengan stempel Komite, yang memegang pihak sekolah. Beber Ketua Komite.

Dari data yang dihimpun dari sumber yang dapat dipercaya, pada tahun 2023 lalu, jumlah siswa penerima dana Bos sebanyak 213 orang siswa, dengan total pagu sebesar Rp 95.850.000., dengan rincian penerimaan peserta didik baru Rp 700.000., pengembangan perpustakaan Rp 13.620.000., pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 11.267.000., pelaksanaan kegiatan asesmen dan evaluasi pembelajaran Rp 7.307.500., pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Rp 33.000.050., pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan Rp 611.000., langganan daya dan jasa Rp 1.500.000., pemeliharaan sarana dan prasarana Rp 11.344.450., pembayaran honor Rp 16.500.000.,

Jika merujuk dari keterangan, Ramahon Saputra salah satu tenaga pengajar P3K, saat ditemui diruang guru (Senin 14/10) lalu. Menjelaskan jumlah siswa pada tahun 2024 sebanyak 76 siswa.

Sementara dari penjelasan beberapa guru yang ditemui, siswa kelas VI yang lulus pada tahun 2023 berjumlah 12 orang murid, dan pada tahun 2024, SD N 2 Suka Maju menerima siswa 14 orang.

Artinya, pada tahun 2023 lalu jumlah keseluruhan siswa ada 74 orang murid.

Lalu bagaimana mungkin data dana Bos tahun 2023 berjumlah siswa penerima dana Bos 213 orang, kuat dugaan ada pihak yang Mark Up jumlah siswa.

Jadi wajar jika dalam kurun waktu satu tahun, SD N 2 Suka Maju sudah 3 kali ganti Kepala Sekolah. Kemungkinan ada oknum yang berani memainkan dana Bos dengan cara mark up jumlah siswa untuk memperkaya diri.

Oleh karena itu, penting bagi pihak – pihak terkait, seperti halnya aparat penegak hukum (APH), Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) untuk dapat memeriksa siapa pelaku dugaan mark up dana Bos serta pemalsuan tanda tangan pada dokumen RKAS.(Dam/tim)

Pos terkait