Sumbar,Newshanter.com,- Pemilihan Kepala Daerah serentak di Sumatera Barat akan dilaksanakan bulan Desember tahun ini. Di Padang Pariaman salah satu daerah dari 14 daerah yang akan melaksanakan Pilkada. Kini telah bermuculan para calon.
Para calon itu, tokoh tokoh yang akan bertarung dalam memperebutkan kursi nomor satu di kabupaten dan kota telah terlihat. Disamping incumbent, juga muncul tokoh-tokoh lainnya di Padang Pariaman,
Dari berapa calon dua incumbent, Bupati, Ali Mukhni dan wakil Bupati Damsuar, telah menyatakan sikapnya untuk bertarung dalam Pilkada. Boliho dan spanduk ke dua calon telah mulai terlihat di mana-mana dan di tengah-tengah masyarakat juga telah saling dukung mendukung.
Di samping kedua incumbent, juga muncul beberapa calon lainya. Namun calon tersebut merupakan wajah lama yang juga pernah ikut pada Pilkada sebelumnya. Tokoh tersebut yakni, M Yusuf perantau Pekanbaru Riu yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Riau dari PKB dan Yobana Samial, perantau Jakarta yang berprofesi sebagai notaries.
M Yusuf telah mengikuti dua kali Pilkada di Padang Pariaman. Kedua kalinya dia memperoleh suara nomor dua. Dengan keikutsertaanya pada Pilkada 2015 ini, jelas bukan lawan yang ringan bagi incumbent.
Di setiap daerah Pilkada, incumbent merupakan calon yang paling ditakuti oleh seluruh lawan politiknya. Apalagi bagi incumbent seperti Ali Mukhni. Ali Mukhni yang sangat dikenal dengan blusukan, memang sangat dikenal dan senangi oleh seluruh masyarakatnya.
Di samping itu incumbent Ali Mukhni dan Damsuar juga telah berbuat dengan cukup baik dan mampu mengantarkan Padang Pariaman, sebagai Kabupaten tertinggi pertumbuhan ekonominya di Sumbar. Bahkan juga telah berhasil keluar sebagai daerah tertinggal.
“Nan, mambuek masyarakat sangat simpatik pada Pak Ali Mukhni, adalah blusukannya dan kedekatannya dengan masyarakat,” ujar Jefrisyam, bendahara DPC PDI-P Padang Pariaman pada Haluan, saat pendaftaran Ali Mukhni ke PDI-P.
Menurutnya, kalau Ali Mukhni mendapat kendaraan untuk maju pada Pilkada 2015, akan sulit mengalahknya. Karena calon yang akan maju lainnya, hanya wajah lama yang pernah dikalahkan Ali Mukhni.
Sementara itu mantan ketua PNUI Padang Pariaman, Zulkarnaini Dt. Bandaro menilai, kemungkinan calon bupati Padang Pariaman hanya tiga pasang. Namun kalau dibagi sesuai dengan perolehan kursi di DPRD, maka partai hanya bisa mengusung lima pasang calon. Namun dengan kekuatan incumbent banyak calon yang tidak berani untuk maju.
Tiga calon bupati yang memiliki peluang untuk maju tersebut diantaranya, Ali Mukhni, Damsuar serta antara M Yusuf dan Yobana samial. Namun hingga kini para calon itu, belum memiliki partai pengusung yang pasti.
Hanya Ali Mukhni yang baru memiliki peluang memiliki satu partai pendukung, yakni, Nasdem. Karena dari empat tokoh ini, hanya Ali Mukhni yang diusulkan ke DPP partai Nasdem. Tapi Nasdem tidak dapat mengusung calonya sendiri dan harus berkoalisi.
Di Padang pariaman, tidak satupun partai politik yang bisa mengusung calonnya. Semuanya harus berkoalisi. Dari 40 kursi di DPRD, partai Golkar dan Nasdem memiliki kursi tertinggi yakni, masing masing lima kursi. Sedangkan untuk bisa mengusung calon sesuai UU nomor 1 tahun 2015 tentang Pilkada, partai harus menguasai kursi 20 % di DPRD atau 25% suara.
Untuk bisa mengusung Ali Mukhni, Nasdem harus berkoalisi dengan partai yang memiliki minimal 3 kursi di DPRD Padang Pariaman. Partai yang yang memiliki 3 kursi itu diantaranya, PPP, PAN dan Hanura.
Seperti dikatakan ketua DPC Nasdem Padang Pariaman, Alfikri Mukhlis,kepada wartawan pihaknya telah memulai menjalin komunikasi politik dengan seluruh Parpol yang ada. “Kita, tidak pernah membeda-bedakan partai, baik itu yang tergabung dalam KIH maupun dengan KMP,” ujarnya.
Menurut Alfikri, di Padang Pariaman tidak berlaku koalisi seperti yang ada di pusat. Di Padang Pariaman, seluruh partai bersahabat, dan memiliki satu tekad, yakni untuk Padang Pariaman yang lebih hebat.
Ali Mukhni mengaku, yang mendorong dirinya maju kembali sebagai calon Bupati Padang Pariaman, karena masih ada pembangunan yang terbengkalai, serta program yang telah dirancang yang akan dimulai pembangunan pada tahun 2015 ini. “Ibarat kapal, kalau nahkodanya baru maka kapal akan oleng,” katanya.
Umumnya pembangunan yang akan dilaksanakan dan yang terbengkalai itu merupakan, mega proyek yang didanai oleh APBN dan APBD Provinsi Sumbar. Seperti pembangunan BP2IP, jalan lingkar Lubuk Alung, pembangunan embarkasi haji, main stadion, lintasan rel kereta api menuju BIM, serta pembangunan lainya.
Sedangkan untuk jalur transportasi darat lintas utara, juga sedangkan dirintis. Yakni, jalan dari Sungai Geingging menuju jalur jalan Koto Mambang Tandikek menuju Padang Luar Bukit Tinggi. (za)