Palembang, newshanter.com – Jalan yang berada di jalan Kecamatan Gandus yang patah dan amblas saat ini menjadi perhatian daripada pemerintah provinsi (pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBMTR) Provinsi Sumsel.
Dimana untuk itu, pada bulan Maret 2025 mendatang jalan tersebut akan dilakukan perbaikan menggunakan metode pile slab dengan total anggaran perbaikan mencapai Rp 7,5 Miliarz demikian diutarakan Kepala Dinas PUBMTR Sumsel Ir Muhammad Affandi, S.T., M.Sc., IPU., ASEAN.Eng melalui Kepala Bidang (Kabid) Jembatan Dinas PUBMTR Provinsi Sumsel, Ir H Yudho Joko Prasetyo, S.T., M.T., IPM., ASEAN.Eng.
Dikatakan Kabid Jembatan Dinas PUBMTR Sumsel Ir H Yudho Joko Prasetyo, S.T., M.T., IPM., ASEAN.Eng, perbaikan jalan yang ada di kecamatan Gandus jadi prioritas setelah mengalami kerusakan akibat kondisi tanah yang labil. Perbaikan kondisi jalan tersebut membutuhkan metode konstruksi yang lebih kuat dan permanen maka pengerjaan akan menggunakan metode pile slab dengan tiang pancang.
Penggunaan metode pile slab ini sendiri sudah banyak digunakan di beberapa jalan tol di Indonesia salah satunya akses di jalan tol akses bandara Soetta dan menjadi solusi terkait masalah daya dukung tanah dan penurunan pada ruas jalan.
“Perbaikan jalan ini telah digunakan di jalan tol Palembang-Indralaya (Palindra) karena jalan yang rawa sehingga butuh tiang penyanggah, dan metode ini baru pertama kali digunakan untuk perbaikan jalan provinsi,” ujarnya.
Kemudian, di mana awalnya jalan tersebut miliki kota Palembang namun sejak tahun 2023, di mana status jalan tersebut telah menjadi jalan provinsi, namun penurunan kondisi jalan semakin parah di awal 2024, setelah diteliti terdapat rongga tanah basah di bawah permukaan yang menyebabkan jalan tidak stabil sehingga rusak parah.
Kami sudah melakukan perbaikan sejak januari, Juli dan September tetapi ternyata masih mengalami penurunan karena adanya rongga di tanah yang mengandung air.
“Sebagai penanganan darurat, pemerintah telah memulai pekerjaan perbaikan sementara dengan menggunakan sandbag atau kantong pasir di sisi kiri dan kanan jalan serta penambahan agregat batu split sebanyak 70-80 kubik untuk menjaga aksesibilitas kendaraan kecil dan sepeda motor,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, langkah ini dilakukan agar jalan tetap bisa dilewati, meskipun dengan kondisi terbatas jika terjadi banjir, dan saya menekankan perbaikan permanen akan dilakukan melalui metode slide on pile dengan menggunakan tiang pancang yang menembus tanah keras untuk memastikan kekuatan konstruksi jalan.
Di perkirakan akan dibangun sebanyak 130 tiang pancang dengan kedalaman mencapai 28-30 meter. Jalan layang ini akan memiliki lebar 6 meter dan panjang bentang 70 meter lebih panjang dibandingkan kondisi jalan saat ini.
“Perbaikan ini sebenarnya ingin diperbaiki tahun ini namun tidak memungkinkan karena terkendala anggaran dan waktu pengerjaan mencapai 4 bulan, maka baru bisa dilakukan pada Maret 2025,” katanya.
Masih dilanjutkannya, di mana menurut saya, proses perencanaan sedang berlangsung dan diperkirakan desain final akan selesai pada akhir 2024, dan jika desain selesai tepat waktu, proses lelang akan dimulai pada Januari 2025, dan konstruksi fisik ditargetkan berjalan mulai Maret 2025 dengan durasi pekerjaan sekitar 4-5 bulan.
Dengan demikian, pembangunan jalan diperkirakan selesai pada Agustus 2025, dan perbaikan jalan ini diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp 7,5 miliar yang akan dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Provinsi Sumsel,” katanya
“Keterlambatan bukan karena kelalaian, tetapi lebih kepada proses teknis dan waktu penganggaran, di mana pemerintah terus berupaya mempercepat solusi, baik penanganan darurat maupun rencana pembangunan permanen di 2025,” ucapnya.
Masih disampaikannya, delain perbaikan jalan, Dinas PUBMTR juga berkoordinasi dengan Balai Besar Sungai untuk penataan sungai di sekitar kawasan Gandus guna mengatasi banjir yang kerap terjadi di musim hujan.
Penataan ini diharapkan mampu mendukung stabilitas jalan dan mencegah genangan air yang bisa merusak konstruksi di masa mendatang, serta dengan penanganan darurat yang sedang berjalan dan perencanaan konstruksi permanen yang matang.
“Di mana untuk masyarakat di kawasan Gandus diharapkan dapat segera menikmati akses jalan yang lebih aman dan kuat, serta kami akan segera melakukan perbaikan jika semua sudah siap,” imbuhnya. (*)