Jakarta – Newshanter.com.- Sar (24) yang bekerja sebagai analisis komputer, pelaku penyangan vidio film porno di videotron, di Jalan Iskandarsyah atau Perempatan Jalan Wijaya-Antasari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berhasil ditangkap polisi.
KiniPenyidik Subdirektorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, sedang mendalami latar belakang atau motif tersangka SAR (24) menayangkan film porno di videotron, tersebut. Namun menurut pengakuan, tersangka hanya iseng menyetel film porno di videotron itu.
“Itu (motif) sedang kita dalami. Menurut dia iseng, tapi akan kita dalami. Sementara motifnya iseng, karena yang bersangkutan tidak sengaja juga katanya memasukkan gambar tersebut ke videotron. Tapi kita tidak percaya begitu saja,” ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (5/10/2016).
Dikatakannya, Iriawan pelaku mengaku hanya melakukan sendirian. Tapi, penyidik akan menelurusinya. “Kita dalami apakah hanya iseng saja atau ada motif tertentu,” ungkapnya.Ia menyampaikan, penyidik berhasil menangkap pelaku di Kantor PT Mediatrac, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, setelah menelusuri petunjuk yang didapat.
“Kan ketahuan dari username yang ada. Ada petunjuk yang bersangkutan berada di Jalan Senopati. Kemudian, kita melakukan penggeledahan. Kan tahu komputer (laptop) itu ada di sana, kemudian jam sekian siapa yang mengoperasionalkan itu ketahuan,” katanya.
Ia menambahkan, tersangka bekerja menggunakan internet. Lalu menyambungkan film porno di laptopnya ke videotron, setelah berhasil membobol sistem menggunakan aplikasi.”Jadi melalui itu langsung terhubung. Yang bersangkutan ahli di bidang itu,” ucapnya.
Menyoal apakah pelaku hacker, Iriawan menyatakan bisa dikatakan seperti itu. “Ya bisa dikatakan hacker, bisa tidak. Yang jelas dia analis komputer, ahli IT. Kalau yang bersangkutan bilang tidak sengaja, kita juga tidak percaya karena ahli sekali,” tegasnya.
Iriawan menuturkan, tersangka mengaku kalau mendapatkan username dan password di videotron itu di lokasi. Kemudian, ia memfoto username tersebut menggunakan handphone. Namun, ketika polisi membuka ponsel tersangka di Laboratorium Digital Forensik Mabes Polri, tak ditemukan foto itu.
“Handphone-nya setelah kita buka diforensik ternyata tidak ada foto videotron tersebut ada tulisan usernamenya,” jelasnya.
Ia menambahkan, penyidik belum mengetahui apakah pelaku pernah melakukan hal serupa sebelumnya atau tidak.
“Kita belum bertanya sampai ke sana. Yang jelas akan kita dalami karena kejadiannya kan baru sekali ini, sehingga tentunya kami mohon waktu untuk mendalami baik itu motif, apa ada peran lain dari yang bersangkutan,” terangnya.
Iriawan mengungkapkan, film porno itu sempat tayang sekitar 10 menit, dan baru berhenti ketika videotron dimatikan -dicabut saklarnya- oleh pedagang di sekitar lokasi.
“Yang bersangkutan bilang tidak sengaja. Apakah tidak sengaja 10 menit? Kita tidak percaya, makanya kita dalami. Kalau hanya 3 detik, 4 detik mungkin tidak sengaja. Kalau sampai 10 menit, ya besar unsur kesengajaan yang dilakukan,” tegasnya.
Ihwal apakah pelaku sengaja ingin ngehack PT Transito Adiman Jati Transito Advertising, selaku penanggungjawab isi konten videotron tersebut, Iriawan menyampaikan belum mendalami hingga ke sana.
“Kita belum sampai ke sana. Yang jelas akan kita dalami karena kan ini baru dapat. (Ada kelalaian operator?) Tidak ada, operator tidak ada,” tandasnya.
Sementara Sar dalam tayangan kabat pagi TV One,mengakui ia melakukahn hal tersebui, Sar mengaku ia melakukan penayangan tersebut karena iseng dan pingin tahu dan tidak ada motip lain. Sar pun minta maaf kepAda masyarakat atas perbuatannya.(bb/01)