Operator di Desa di Kabupaten/Kota Harus Ekstra Kerja, Aplikasi GIWANG Sumsel Wadah Untuk Pariwisata dan Budaya

  • Whatsapp

Prabumulih,newshanter.com – Pemerintah kota (Pemkot) Prabumulih dalam hal ini Walikota Prabumulih menyambut baik atas apa yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang mempunyai ide membuat aplikasi GIWANG Sumsel untuk mempromosikan kepariwisataan yang ada di provinsi Sumsel dengan menggunakan dunia teknologi dengan handpone yang berada ditangan anda, demikian diutarakan Walikota Prabumulih Ir. H. Ridho Yahya saat menerima audiensi dari jajaran Disbudpar Sumsel beberapa waktu lalu.

Dikatakan Ridho Yahya, bahwa aplikasi GIWANG merupakan singkatan dari Genta Informasi Wisata Andalan yang Nyaman dan Gempita, maka kami dari Pemkot Prabumulih sangat menyambut baik sekali dengan hadirnya aplikasi ini. Dimana dengan aplikasi GIWANG Sumsel ini maka seluruh informasi mengenai pariwisata dan budaya di suatu daerah khususnya di kota Prabumulih bisa diketahui oleh halayak ramai diluar kota Prabumulih.

“Sehingga dengan adanya aplikasi ini mempermudah akses bagi pengunjung yang ingin mencari tempat wisata, tempat menginap dan sebagainya, bahkan sudah dilengkapi dengan google maps,” ujarnya.

Kemudian, kalau kita berbicara masalah aplikasi, berbicara masalah program, untuk bagi saya ini sesuatu yang tepat, artinya Sumsel bukan hanya Palembang, dari dahulu sudah sering saya gaungkan, kami kepala daerah itu selalu tersingkirkan.

Padahal provinsi Sumsel itu 17 kabupaten/kota, logikanya Sumsel itu milik 17 kabupaten/kota, artinya perlakuan satu kabupaten sama 17 kabupaten/kota harus sama.

“Kalau tidak sempurna, itulah tugas dari Gubernur Sumsel untuk menyempurnakannya, sehingga nanti “Maju Bersama”, bukan hanya kota Palembang yang maju, tapi 17 kabupaten/kota semuanya maju,” ungkapnya.

Masih menurutnya, kalau berbicara masalah aplikasi memang ini sangat penting. Kalau untuk kota Prabumulih kami sudah sampai kedesa-desa, bahkan operator disini saya sudah lengkapi semua. Salah program dari BPK, SPBE itu adalah Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik.

Alhamdulillah untuk SPBE ini sendiri merupakan perwakilan dari 17 kabupaten/kota.

“Ada juga Smart City, ada cosga KPK, makanya saya mengangkat operator khusus sebanyak 120 orang, dimana khusus menangani masalah smart city dan lain sebagainya,” katanya.

Lanjutnya, sehingga disini laporan dari desa-desa begitu kita klik kita tahu kegiatannya, jadi kita tahu kondisi disana. Desa itu harus bergerak, makanya saya akan marah kalau didesa itu datanya tidak bergerak, apa guna operator disana, operator didesa itu melaporkan bagaimana kondisi sekolah, bagaimana kondisi puskesmas, apa kerja kepala desanya, itu harus bergerak dan harus berjalan.

“Jadi disini tidak susah, untuk operatornya memang sudah tiap desa sudah ada, artinya kalau dikita tiap desa ada, maka kalau di provinsi tiap kabupaten/kota harus ada,” bebernya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *