Jakarta – Newshanter.Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengatakan relokasi napi bandel dari Lapas Sukamiskin ke Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tidak akan berhenti di Anggoro Widjojo. Yasonna mengungkapkan bahwa Romi Herton dan Rachmat Yasin akan menyusul untuk dikurung di sana.
“Kami lihat nanti siapa yang akan dikirim ke Gunung Sindur,” ujar Yasonna saat dicegat di Istana Kepresidenan, Senin, 6 Februari 2017.
Investigasi Tempo mengungkap kongkalikong antara narapidana dengan sipir Lapas Sukamiskin. Para napi korupsi mendapat kemudahan keluar masuk penjara untuk kepentingan pribadi. Salah satu napi yang terungkap sering pelesir adalah Anggora Widjojo, koruptor pengadaan sistem komunikasi radio terpadu Kementerian Kehutanan.
Anggoro beberapa kali ketahuan ke luar lapas untuk menemui seseorang di Aparetemen Gateway, Bandung. Anggoro terekam menemui seorang perempuan di apartemen, Romi Herton tertangkap kamera Tempo berpergian dengan leluasa ke Rumah Sakit Sentosa, yang terhubung dengan apartemen.
Romi Herton terjerat kasus suap hakim Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar tersebut bertemu banyak orang tanpa ditemani pengawal atau sipir.Romi Harton menjalani hukuman 7 tahun penjara.Putusan tersebut dijatuhkan pada Kamis (18/6/2015) oleh Pengadilan Tinggi DKI .
Sedangkan napi Rachmat Yasin menyewa rumah di Panorama Alam, Parahyangan, Bandung.
Tiap kali keluar dari Lapas Sukamiskin, bekas Bupati Bogor yang juga terjerat perkara suap hakim MK itu berpergian ke Panorama Alam tanpa pengawalan. Menurut Ketua RT setempat, rumah itu atas nama seorang perempuan yang suaminya berada di Lapas Sukamiskin.
Yasonna melanjutkan, alasan Romi dan Rachmat tidak dipindahkan ke Gunung Sindur bersama Anggoro karena belum ada tempat untuk mereka di sana. Ia mengatakan, Lapas Gunung Sindur harus mengosongkan dua tempat dulu sebelum bisa memindahkan Romi dan Rachmat ke sana.
“Gunung Sindur tidak cukup. Di sana kan ada bandar narkoba juga. Jadi, kami geser dulu (sebelum memasukkan Romi dan Rachmat),” ujar Yasonna.
Yasonna menambahkan bahwa dirinya juga akan menggeser sipir yang ketahuan kongkalikong dengan napi untuk pelesiran ini. Malah, ia menegaskan bahwa dirinya akan menggeser semua napi. “Kalau yang di bawah-bawah ini, kami akan geser semua, ganti sama yang baru. Geser ke tempat lain,” ujar Yasonna.
Ketika ditanya apakah dirinya juga mempertimbangkan untuk memindahkan atau mencopot Kalapas Sukamiskin Dedi Handoko, Yasonna mengatakan hal itu belum dibicarakan. Dedi, kata Yasonna, masih akan diperiksa dahulu soal adanya napi plesiran.
“Dedi itu malah orangnya keras sampai didemo berkali-kali, dikirimi surat oleh narapidana. Dia tidak dianggap menghargai hak asasi mereka.” (TP)