Penulis: Fadhilah, S.Psi, M.Pd.I (Dosen di Program Studi Psikologi Islam UIN Imam Bonjol Padang)
Memaknai hidup adalah memahami diri sendiri, mengetahui tujuan hidup, melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta menjalin silaturahmi dengan orang lain dan apa yang ada pada lingkungan sekitar kita.
Dalam memaknai kehidupan dapat dilakukan dengan cara:
Menentukan tujuan: Tentukan apa yang ingin dicapai dalam hidup dengan hal itu akan membimbing keputusan dan tindakan yang akan kita tujukan.
Memanfaatkan potensi diri: dengan memanfaatkan ilmu serta keahlian yang dimiliki maka kita akan mudah untuk menggapai apa yang kita inginkan dalam hidup ini.
Bersikap positif: selalu tanamkan dalam berpikir hal yang positif dan bertindak positif.
Bersyukur: Bersyukurlah atas segala hal yang Anda miliki, baik itu berupa harta, benda, atau kesempatan untuk melakukan sesuatu dalam hidup ini.
Menjaga keseimbangan: melaksanakan kewajiban dalam hidup dengan menjalankan ibadah serta pekerjaan untuk kehidupan.
Membantu orang lain: dalam menjalani kehidupan kita tidak mungkin sendirian karena kita butuh orang lain karena itu kita perlu saling membantu baik dengan pikiran, tenaga maupun harta.
Terus belajar: Pelajari hal baru untuk menambahkan potensi diri, selalu jadikan pengalaman dalam perjalanan hidup sebagai guru, sehingga kita bisa semakin memahami kehidupan ini.
Hargai proses kehidupan: Hargai setiap pengalaman, baik yang baik maupun yang buruk, sebagai kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan menemukan makna baru.
Berkomitmen: memiliki rasa tanggung jawab, disiplin dan menanamkan kejujuran serta prinsip hidup dalam diri.
Mengamalkan ajaran agama: Mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat keimanan semakin mendalam,
Sebagaimana ALLAAH Telah Berfirman dalam Surat Az-zuriyat ayat 56 yang artinya “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku”.
Berdasarkan niat dalam rangka ibadah kepada Allah, bekerja dan silaturrahmi yg kita lakukan, maka kita akan mengetahui serta bisa memaknai arti kehidupan ini yang sesungguhnya, Ditambah lagi jika ibadah tersebut dilakukan atas dasar ikhlas karena Allah.
Dengan kita melakukan segala aktifitas hidup dengan murni ikhlas karena Allah, baik di awal amal, pertengahan amal hingga akhir amal, insya Allaah kita akan bisa benar benar memaknai hidup dan kehidupan ini dengan seutuhnya.
Karena kita tak lagi fokus pada sisi lahiriyahnya saja seperti: “apa kata orang” namun lebih kepada meneliti apa sebenarnya tujuan kita saat memutuskan sesuatu dalam hidup ini, untuk mencapai itu kita harus memaksimalkan potensi yang telah Allah anugerahkan kepada kita, dan selalu penuh dengan optimisme dan rasa syukur dan ikhlas, jaga keseimbangan dalam hidup ini (antara hak diri dan kewajiban diri), serta membantu orang lain di luar diri kita seperti orang tua, saudara, anak, pasangan serta sahabat.
Teruslah belajar dan menimba ilmu sampai akhir usia, karena kita diminta untuk menuntut ilmu dari ayunan sampai liang lahat (Al-Hadis), serta menghargai proses hidup masing masing, serta berkomitmen (istiqamah) dalam menjalankan keyakinan dan ajaran agama.