Makmurkan Masjid, Warga Balai Panjang Goro Bersama Buat Lahan Parkir Representatif

Payakumbuh, NewsHunter.com — Borek samo dipikua, ringan samo dijinjiang, baiyua, samo maisi, manyumbang sarila hati. Pepatah ini sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari untuk memakmurkan masjid dengan cara gotong royong bersama.

Masyarakat Balai Panjang bergotong royong membuat tempat parkir yang representatif, dalam memberikan rasa aman terhadap jamaah saat melaksanakan shalat di Masjid Ubudiyah Kelurahan Balai Panjang, Kecamatan Payakumbuh Selatan, Minggu (7/2).

Camat Payakumbuh Selatan L. Kefrinasdi yang sengaja menyempatkan diri ambil bagian dalam goro tersebut, mengaku kagum dan bangga dengan warga Balai Panjang yang terlihat sangat kompak. Camat memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya.

Dikatakan Kefrinasdi, tradisi gotong-royong (goro) yang sudah turun-temurun tetap dijaga masyarakat Kelurahan Balai Panjang Kecamatan Payakumbuh Selatan. Tradisi goro yang jadi warisan leluhur kini masih tetap terjaga sampai saat ini, berkat kesadaran warga.

“Ini sebagai bukti kekompakan masyarakat yang peduli terhadap kampungnya,” ucap Kefrinasdi.

Sementara itu, Ketua LPM Kelurahan Balai Panjang Doni Saputra, di sela-sela mengangkat adukan semen mengatakan dengan goro semangat mewujudkan kepentingan bersama.

“Yang berat akan terasa ringan jika dikerjakan dengan gotong royong. Cita-cita yang ada dalam impian dengan kemampuan terbatas akan tampak di mata jika dikerjakan bersama,” ujar Doni.

Tokoh Masyarakat Kelurahan Balai Panjang Khalrul Hadi Datuk Pulai mengutarakan, saat ini sebagai kebutuhan yang mendesak berupa tempat parkir kendaraan roda maupun empat. Maka, difungsikanlah tanah wakaf dari kaum suku Sipisang yang tepat berada di depan mesjid arah ke jalan raya.

Dengan pembangunan tempat parkir yang representatif ini, jamaah merasa aman. Begitu pula kendaraan yang berlalu lalang pada jalan provinsi tersebut, merasa tidak terganggu akibat parkir yang selama ini memakai bahu jalan.

Tempat parkir dengan cara memasang dam pada lereng tanah itu membutuhkan dana berkisar Rp.150 juta.

“Kita mengucapkan terima kasih yang tak terhingga pada pasukuan sipisang yang telah mewakafkan tanahnya, juga terhadap donatur yang telah memberikan semen, kerikil maupun pasir. Tidak itu saja, ucapan terima kasih juga donatur yang memberikan nasi bungkus, air mineral dan anak buat warga yang melakukan Goro,” ujarnya.

“Terhadap masyarakat yang telah  menyumbangkan tenaganya dalam goro dan terhadap donatur yang menyumbangkan sebagian hartanya, semoga Allah akan membalas di akhirat kelak. Saat ini, pengurus masjid masih membuka pintu amal dalam pembangunan tempat parkir Masjid Ubudiyah ini,” harap Datuk Pulai yang juga sebagai Inspirator pembangunan Masjid itu. (***)

Pos terkait