Jakarta. Newshanter.com. Sebanyak 90 orang mahasiswa peserta unjuk rasa sudah empat hari ini tidak jelas keberadannya atau masih ‘hilang’. Data itu belum termasuk mahasiswa yang sempat ditahan polisi.
Sekitar 90 orang dilaporkan belum kembali ke rumah mereka setelah mengikuti aksi unjuk rasa mahasiswa dan pelajar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada 24-25 September 2019.
Artinya, setelah 4 hari, 90 peserta demo mahasiswa masih hilang atau tidak jelas keberadaannya atau belum pulang ke rumah
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta merekapitulasi data itu berdasarkan aduan dari masyarakat.
“Sekitar 90-an orang yang dilaporkan oleh keluarga atau kerabat belum pulang,” ujar Kepala Advokasi LBH Jakarta Nelson Nikodemus Simamora di kantor LBH Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019) malam.
Nelson menyampaikan, sekitar 90 orang itu terdiri dari mahasiswa berbagai perguruan tinggi, alumni perguruan tinggi yang sudah bekerja, hingga pelajar.
Direktur LBH Jakarta Arif Maulana menuturkan, data sekitar 90 orang yang dilaporkan belum kembali ke rumahnya.
Data itu belum diperbarui dengan rilis polisi pada Jumat sore soal data soal pemulangan mahasiswa yang yang sempat ditahan di Polda Metro Jaya.
“Ini belum dicek lagi dari data yang dikeluarkan Polda tadi sore,” kata Arif. Arif mengatakan, LBH Jakarta kesulitan mengakses informasi dan data mahasiswa yang ditangkap.
Dia meminta polisi membuka informasi itu secara lengkap.
“Akses informasi dari polisi terkait dengan nama-nama yang ditangkap polisi pasca-kejadian tanggal 24-25 itu tidak kita peroleh, tidak dapat diakses,” ucapnya.
Aksi demonstrasi di Kompleks Parlemen Senayan berlangsung sejak Senin sampai Rabu lalu.
Mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa pada Senin-Selasa, sementara para pelajar berdemo pada Rabu.Aksi demonstrasi pada Selasa dan Rabu berujung rusuh. Sejumlah orang terluka dan ditangkap polisi.(wartakota)