Lapas Perempuan Palembang Peringati Hari Kartini

Palembang,newshanter.com – Lapas perempuan kelas II A Palembang peringati hari Kartini di Lapas Perempuan Palembang jalan Merdeka Palembang, Kamis (22/4/2021).

Turut hadir Ketua TP PKK Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru, Wakil Ketua TP PKK Sumsel Fauziah Mawardi Yahya, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumsel Henny Yulianti, Ketua IIPK BSB Wina Ahmad Syamsudin, dan Ustadzah Nyimas Umi Kalsum.

Ketua TP PKK Sumsel Hj Febrita Lustia mengajak warga binaan untuk selalu berintropeksi diri atas perbuatan apa saja yang selama ini telah dilakukan dan akan melakukan apa saat nanti telah bebas keluar dari Lapas.

“Saya yakin tidak ada ibu-ibu di sini yang bercita-cita untuk tinggal di sini. Semua ini mungkin karena keadaan dan situasi yang membuat ibu-ibu harus ada di sini,” katanya.

Ia mengingatkan agar warga binaan jangan putus asa dan terus bersemangat menatap masa depan.

“Terus tingkatkan kualitas diri baik dari sisi rohani dan ketrampilan. Manfaatkan sebaik mungkin pembinaan yang disediakan Lapas, agar kelak saat menjalani kehidupan bebas di luar Lapas, ibu-ibu punya bekal yang baik,” ujarnya.

Ia pun berjanji untuk mengupayakan sarana virtual bagi warga binaan agar dapat berjumpa dengan keluarga secara virtual, hal ini disebabkan sejak pandemi warga binaan tak dapat lagi menerima kunjungan.

Kepala Lapas Perempuan Palembang Rini Budiati mengatakan menyampaikan apresiasi atas kepedulian Feby Deru kepada warga binaan.

“Di hari Kartini ini merupakan momen yang pas, Beliau support apa-apa yang akan dibantu apakah itu instrukturnya maupun sarana dan prasarana supaya bisa berjalan dengan baik pembinaan disini,” ujarya.

Rini mengatakan saat ini ada 525 orang warga binaan, Diantaranya ada 3 orang warga binaan yang tengah hamil, dan 1 orang warga binaan dengan anak balita.

“Karena sudah over kapasitas saya berharap untuk diperluas, tetapi dengan kondisi lahan yang sudah sempit itu tidak mungkin bisa diperluas. Tetapi bisa menyiasatinya kita hanya memanfaatkan pengertian kerjasama antar warga binaan dan petugas untuk mencapai satu tujuan yaitu bisa kondusif. Tanpa kerjasama itu tidak bisa mereka akan ribut,” pungkasnya. (vina)

Pos terkait