Kepala SMP N 1 Sukau, Oknum Babinsa yang Membuatnya “Mark Up Dana Bos”

Lampung Barat, newshanter.com –Kepala SMP Negeri 1 Sukau, Pekon (Desa) Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau, akhirnya mengungkapkan siapa sosok oknum Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang membuatnya terpaksa harus mark up dana bantuan operasional satuan pendidikan (BOSP) tahun 2023 lalu.

Terungkapnya siapa nama oknum Babinsa tersebut, dari pesan WhatsApp Kepala Sekolah Kepsek pada awak media beberapa waktu lalu.

Dalam pesan WhatsApp itu, Iwan sebagai Kepala SMP N 1 Sukau, menuliskan ” ini WA dari pak Babin Marji, pihak abang Samsun dan pak DAMIRI diminta dikantor Camat Sukau pagi ini. Ditunggu oleh pak Babin” tulis nya beberapa waktu lalu.

Pesan singkat tersebut, disampaikan Kepsek usai berita dirinya (Iwan) mengatakan “Bagaimana pihak sekolah tidak mark up, jika Camat datang kesini makan dan minum, Babinsa datang kemari kita kasih rokok dari mana uang nya, kalau tidak mark up”, tegas nya. Senin 04/11 lalu.

Keluhan itu dilontarkan Iwan sebagai Kepala SMP N 1 Sukau, ketika dipertanyakan alokasi dana Bos tahun 2023 lalu, yang telah dikelola nya.

Dengan gamblang Kepsek, menegaskan pada awak media untuk tidak mempertanyakan alokasi dana Bos. Karena sebagai Kepala Sekolah, dirinya (Iwan) telah diaudit oleh BPK, dimana hasil audit itu, telah ditemukan dugaan mark up pembelian Atk (alat tulis kantor) yang bersumber dana Bos tahun 2023 lalu.

Ia juga merasa pihak sekolah telah menjadi kelinci perasan oleh berbagai pihak, sebagai Kepsek Iwan juga mendukung program Presiden RI untuk menggulung semua. Tetapi jangan yang kecil saja, karena menurut nya uang itu banyak di Pemda tempat nya. Harap nya saat itu.

Sementara siapa oknum Camat yang disebut – sebut Kepsek saat memberikan keterangan waktu lalu, yang diduga telah membuat Iwan melakukan mark up dana Bos tahun 2023 itu. Ia belum memberikan secara jelas nama oknum Camat, pasalnya dalam pesan singkat hanya menjelaskan oknum Babinsa hendak bertemu di Kantor Camat Sukau.

Ketika dihubungi melalui WhatsApp milik oknum Babinsa yang menurut pesan Kepsek bernama Tarji tersebut, mengatakan jika dirinya masih di Sukau, kebetulan sinyal di wilayah itu, kurang jelas.

Percakapan antara awak media dengan oknum Babinsa tersebut, terputus – putus, pasca jaringan seluler yang kurang memadai.

Sehingga hak jawab yang seharusnya didapatkan dari oknum Babinsa, belum sepenuhnya dapat dijelaskan secara detail, apakah benar dirinya yang disebut Iwan salah satu pihak telah membuat Kepsek terpaksa harus mark up anggaran dana Bos. (Dam)

Pos terkait