Kebudayaan Palembang Hampir Tergeser Trasidi Modren

Palembang,Newshater.com=Melalui pelantikan Dewan Pembina Adat Palembang dan Dewan Pemangku adat Se-kota Palembang, Pemkot Palembang terus pererat persatuan dan kesatuan demi mewujudkan Palembang Emas 2018.

Sebanyak 143 anggota yang baru dilantik ini akan menjadi ujung tombak untuk memberikan dan mengkampanyekan budaya dan seni kota empek-empek ini ke manca negara. Dengan masa priode 2015-2020 visi-misi mengangkat kota Palembang adalah fokus utama yang dikerjakan.

Plt Walikota Palembang, H. Harnojoyo mengatakan melalui pelantikan ini agar bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan pemelestarian adat istiadat Kota Palembang. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa adat istiadat merupakan jati diri bagi Bangsa Indonesia, sekaligus mendasari bagian terbesar perilaku sosial budaya bangsa kita.

“Keberadaan adat istiadat dan kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari mampu memperdayakan masyarakat dalam mencapai taraf hidup yang lebih baik dilihat dari sisi sosial, ekonomi maupun sisi lainnya,”katanya, Senin (31/03/2015) usai melantik Dewan Pembina Adat Palembang di Parameswara.

Ditambahkannya, melalui adat daerah inilah, jatidiri bangsa dan ciri khas sehingga menjadi daya tarik sendiri daerah lain dan negara lain untuk terus berkunjung ke kota kita.

“Harapan saya melalui kepengurusan baru ini bisa terus mempertahankan dan melestarikan kebudayaan Indonesia, salah satunya kota Palembang ini. Tidak hanya itu saja, melalui kebudayaan dan pariwisata yang ada tentunya bisa meningkatkan perekonomian daerah kita,”tegasnya.

Sementara itu Kgs Idrus Ali Gantikan Almarhum H.Roni Hanan Ketua Dewan Adat Palembang yang baru dilantik ini mengatakan bahwa kepengurusan ini semuanya berangotakan dari Kecamatan Se-kota Palembang.
“Dalam hal ini saya didampingi wakil Ketua I Shinta Raharja, Wakil Ketua II Asnawi P Ratu dan Wakil III H. Ansyori Madani dipercaya akan mengembalikan tradisi adat Palembang asli yang kian terpinggirkan oleh kemajuan zaman.”ujarnya.

Menurut Kgs Idrus Ali cara Palembang lama dalam mengenakan tanjak dan melamar untuk prosesi sebelum melangsungkan pernikahan mulai bergeser dari adat yang sebenarnya.Sambungnya, Sekarang ini cara melamar sudah bergeser dari adat Palembang, belum lagi pemakaian tanjak ciri khas bagian dari pakaian adat Palembang ini mulai banyak tidak diketahui masyarakat banyak.” Jadi kita perlu secara serius untuk mengembalikan adat dan istiadat Palembang, terlebih dilingkungan pemuda pemudi yang kini terus digempur kebiasaan orang asing. Kalau tidak dari sekarang kapan lagi, pembekalan adat Palembang ini harus banyak diketahui masyarakat banyak terlebih pemudanya.Belum lagi bahasa Melayu Palembang asli juga kian hilang.”pungkasnya.(TM)

Pos terkait