Jelang Pelantikan Bupati OKI, 12 OPD Mulai Dirobak

  • Whatsapp

OKI, newshanter.com – Jelang pelantikannya sebagai Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) pada 20 Februari mendatang, Muchendi Mahzarekki – Supriyanto melalui Penjabat Bupati Ir. Asmar Wijaya, M.Si rombak kabinet guna menyiapkan komposisi pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI.

Adapun sebanyak 12 Kepala OPD yang terpantau dilapangan ikut dirombak diantaranya :

1. Antonio Romadhon menduduki jabatan baru menjadi Kadin Disnakertrans.

2. Maulidini, SKM Kadin Perpustakaan Daerah

3. Aris Panani, SP. M.Si menjadi Staff Ahli Bid. Kemasyarakatan

4. Alexander Bustomi Kadin Pertanahan

5. Antonius Leonardo Kaban BKPP

6. Alamsyah Assisten 1 Bupati

7. Syahrul Kadin Perdagangan

8. Irawan Kadin Ketahanan Pangan

9. Herliansyah Hilaludin Staff Ahli Ekonomi

10. Dwi Zulkarnaen Kadinsos

11. Reswandi Kadin Litbang

12. Zulkarnain Kadin BKKBN

Pengamat politik dari Prisma Sumsel, Salim Kosim, menilai langkah ini merupakan strategi untuk memperkuat roda pemerintahan. “Pergantian pejabat adalah hal wajar dalam pemerintahan baru.

Namun, yang terpenting adalah memastikan bahwa pejabat yang dipilih memiliki kapabilitas dan integritas untuk menjalankan tugasnya,” ujar Salim, Senin (18/2/2025).

Ia menegaskan bahwa perombakan ini bukan bentuk balas budi politik, melainkan didasarkan pada profesionalisme dan kompetensi.

“Muchendi harus memastikan bahwa pejabat yang menduduki jabatan strategis benar-benar memiliki keahlian di bidangnya. Ini sejalan dengan prinsip good governance dan reformasi birokrasi,” tambahnya.

Menurut Salim, pergantian pejabat juga memiliki dasar hukum yang jelas. “Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), pengangkatan dan mutasi jabatan harus berdasarkan prinsip meritokrasi, bukan kepentingan politik,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan agar Pemkab OKI memastikan bahwa pelantikan pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilakukan sesuai aturan dan kebutuhan daerah.

“Penting bagi pemerintah daerah untuk memastikan bahwa pelantikan OPD berjalan transparan dan sesuai prosedur. Jangan sampai ada kesan intervensi politik atau kepentingan kelompok tertentu dalam proses ini,” tegasnya.

Sementara itu, Husin, salah seorang warga OKI, berharap pemerintahan baru dapat membawa perubahan yang lebih baik, terutama dalam pelayanan publik dan pembangunan daerah. Ia juga menyoroti kondisi keuangan daerah yang mengalami defisit.

“Jangan sampai hanya enak diucapkan, tapi pahit dirasakan. Apalagi sekarang OKI mengalami defisit hingga Rp560 miliar akibat kebijakan di era pemerintahan sebelumnya,” ujar Husin dengan nada kritis. (Rils/okn/Lm)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *