Aceh Tamiang
NewsHanter.com
Tepatnya Bulan suci Ramadhan menjadi berkah bagi umat muslim, salah satunya dengan bersilaturahmi. Hal inilah yang dilakukan para Wartawan yang bertugas di Kabupaten Aceh Tamiang dengan melaksanakan buka puasa bersama, Minggu (07/04/2024).
Buka puasa bersama yang dilaksanakan di Inklusi Cafe Pertamina, Jln. Medan Banda Aceh, Karang Baru itu
turut dihadiri Kepala Biro Media K-PK Aceh Tamiang, M. Rotuah, Pemimpin Redaksi Wartaglobal.id, Murtala, Kepala Biro Suara Indonesia, Edi Saputra, Erlina sari, Kaperwil Aceh psikopat.id, Arifin, Kepala Biro Monitor Aceh, Djasrial, Kaperwil News Hunter, OK. Juliardi, Redaksi Daerah, Hendriko Lubis, Kabiro Tri Brata, Adam, Kabiro detik republik.com, dan Al Yudha Z, ragamrajawalinusantara.id
Acara buka puasa bersama ini diawali dengan do’a, dengan harapan seluruh wartawan yang hadir senantiasa tetap dalam lindungan Allah SWT, dan sukses selalu dalam melaksanakan tugas serta aktivitas sehari-hari.
Dalam kesempatan tersebut, Rotuah, selaku kabiro media K-PK Aceh Tamiang didaulat oleh para wartawan yang hadir, untuk menyampaikan pandangannya dalam rangka pencapaian kinerja wartawan yang berhasil guna.
Dia mengatakan, momen buka puasa ini bertujuan untuk menjalin kebersamaan antara serta untuk memupuk rasa persaudaraan sesama wartawan.
“Dengan diadakannya acara buka puasa bersama ini bisa memperkuat rasa persaudaraan dan persatuan diantara wartawan,” ungkapnya.
Selain itu, dengan silaturahmi seperti ini, menjadi spirit untuk lebih meningkatkan kinerja para wartawan yang berhasil guna, disiplin, dan beretos kerja.
“Masih banyak yang perlu dibenahi, dan dievaluasi agar kedepannya para wartawan yang yang bertugas di Kabupaten Aceh Tamiang semakin lebih baik, serta target pencapaian tujuan wartawan, dapat terwujud,” ungkapnya.
Kemudian, Rotuah juga menekankan kepada para wartawan yang hadir, dalam melaksanakan kegiatan jurnalistik, wartawan harus tetap semangat, pantang surut sebelum menulis, dan harus kompak.
Lebih jauh Ia mengatakan, “Mari kita jalin kemitraan yang lebih baik dengan pemerintah dan masyarakat, dan jangan sampai kita masuk dalam petuah orang tua-tua zaman, dengan kata sebutan ‘sepuluh kuli sebelas mandor’ kapan kerja mau teratur,” ucapnya dengan serius.
Jaz