Ingin Habiskan Libur di Bukit Besar Lahat, 3 Pelajar Tewas Disambar Petir
LAHAT –Newshanter.com. Kisah tragis yang dialami tujuh warga Kabupaten Pali, Sumatera Selatan bermula ketika ketujuhnya merencanakan libur hari minggu bersama.
Dalam rencananya kemudian ketujuhnya sepakat untuk bermalam atau berkemah di Bukit Besar, yang berada di Kecamatan Merapi Selatan, Lahat.
Sabtu (11/3/2017) usai berpamitan dengan orang tua masing masing ketujuhnya lantas berangkag diri Pali menggunakan sepeda motor ke Bukit Besar, Bukit yang belakangan kerap muncul di layar telivisi lantaran pesona alamanya yang memesona.
“Sampai di lokasi kita sempat pamit ke warga setempat dan menulis nama. Setelah itu kita melanjutkan perjalanan menuju puncak Bukit besar,” kenang Wawan (16) warga Desa Betung, Abab Pali, Rudi warga Desa Tanjung kurung Kecamatab Abab Pali, salah satu korban selamat, saat dibincangi Sripo di RSUD Lahat.
Setelah sampai dipuncak, lanjut Wawan ia dan teman-temannya mendirikan tenda.
Setelah tenda terpasang, dua diantara rekannya berada didalam tenda.
Sementara ia mencari kayu bakar.
Tak lama kemudian hujan turun disertai petir hingga ketiga teman kami tewas disambar petir.
“Beruntung ada warga pak yang bantu kami untuk turun dari puncak,”ujarnya.
Sementara, tiga dari tujuh pelajar asal Kabupaten Pali, Sumatera Selatan tewas disambar petir saat berada dipuncak Bukit Besar, Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat merupakan pelajar SMK I Pali.
“Ketiga pendaki yang meninggal atas nama Muhammad Ramadhan (16) pelajar kelas 10 SMK 1 penukal, warga Desa Babat Kecamatan Abab, Kabupaten Pali,”
“Kemudian Almahesa (16), pelajar kelas 10 SMK 1 penukal, Warga Desa Tanjung Kurung Kecamatan Abab Pali dan Sangkut,(16), pelajar kelas 10 SMK Penukal Warga Desa Gunung Raja, Penukal Pali,” Kapolres Lahat AKBP Rantau Isnur Eka SIK, didampingi Kapolsek Merapi AKP Sofian Ardeni SH.
Sementara korban selamat dilanjutkan Sofian yakni Ayu (14), Warga Desa Babat Kecamatan Penukal Pali, Reni warga Gunung Raja Penukal Pali, Wawan (16) warga Desa Betung, Abab Pali, Rudi warga Desa Tanjung kurung Kecamatab Abab Pali.
“Saat inj tiga warga yang meninggal sudah dibawah ke Pali sementara empat korban lainya masih dirawat di RSUD Lahat,”terangnya
Wawan (16) warga Desa Betung, Abab, Kabupaten Pali, mengaku sebelum keberangkatanya ke Bukit Besar tidak punya firasat dan keraguaan apapun.
Hanya saja, Wawan yang kini tercatat sebagai pelajar kelas X SMK Penukal ini mengaku serasa ada keganjilan ketika rekan sekelasnya Almahesa (16), Warga Desa Tanjung Kurung Kecamatan Abab, Pali melihat ular besar tidak jauh dari tempat ia dan rekan rekan mendirikan tenda.
“Mahesa sempat bercerita kepada kami. Ia melihat ular besar yang melintas. Tapi ia tidak bercerita ular apa dan sebesar apa ukurannya,” ungkap Wawan, ketika di temui di RSUD Lahat, Minggu (12/3/2016).
Dilanjutkan Wawan dirinya sempat takut atas cerita tersebut.
Namun, ia mencoba menghilangkannya dan terus berusaha mencari kayu bakar yang rencananya akan dijadikan api unggun bagi ia dan teman temannya tersebut.
Selain Mahesa kelima teman Wawan lainnya yakni Ramadhan (16) warga Desa Babat Kecamatan Abab, Kabupaten Pali; Sangkut (16) warga Desa Gunung Raja, Penukal Pali.
Kemudian Ayu (14) warga Desa Babat Kecamatan Penukal Pali; Reni warga Gunung Raja Penukal Pali dan Rudi warga Desa Tanjung kurung Kecamatan Abab, Pali.
Sementara itu Bupati PALI, Heri Amalindo turut berduka cita atas meninggalnya tiga pelajar SMKN 1 PALI akibat disambar petir ketika berada di Bukit Besar di Lahat.
Bupati langsung memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melakukan langkah cepat tanggap membantu korban.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan dan Satpol PP diperintahkan untuk melakukan penjemputan ketiga jenazah korban meninggal dan mengurus korban yang selamat.
Para OPD terkait tersebut diminta untuk berangkat ke Lahat tadi malam.
Satpol PP diperintahkan untuk membantu proses evakuasi sampai pemakaman korban yang meninggal.
Sementara Dinkes akan melakukan langkah-langkah pengobatan dan pemulihan korban yang selamat.
“Kami sangat berduka atas musibah yang menyebabkan meninggalnya tiga putra terbaik kabupaten PALI,” kata Heri Amalindo.
Ketiga pelajar SMKN 1 Penukal yang meninggal tersebut adalah M. Ramadhan (16) asal Desa Babat, Penukal Almaheda (16) Desa Tanjung Kurung, Abab dan Sangkut asal desa Gunung Raja, Penukal (16).
Sedangkan korban yang selamat diantaranya Rudi Sanjaya, Reni Gayatri, Wawan, dan Ayu Hanggari, pelajar SMKN 1 Penukal, PALI.
Keempatnya dikabarkan hanya mengalami luka ringan dan dirawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Talang Ubi, PALI.
Bukit Besar secara geografis berafa di desa Tanjung Beringin Lahat.
Sementara itu Untuk sampai ke lokasi, bagi warga yang datang dari Kabupaten Muara Enim menggunakan kendaraan butuh waktu sekira dua jam untuk tiba ke desa sementara jika dari kota Lahat butuh waktu satu jam.
Dari desa Tanjung Beringin inilah pengunjung atau pendaki memulai perjalanan pendakian.
Dari desa Tanjung Bering pendaki menuju ke lokasi peristirahatan pertama atau juga dikenal watung istirahat, di lokasi ini pendaki bisa berbelanja keperluan selama berada dipuncak seperti mie, minuman dan jenis jajanan lainnya.
Kemudian pendaki melanjutkan perjalanan menuju puncak, selama perjalanan pendaki akan menitih medan jalan yang menanjak, meliku dan bebatuan.
Sementara disekeling jalan terdapat hamparan kebon kopi dan hutan.
Pendaki harus ekstra hati hati karena sepanjang perjalanan juga terdapat jurang.
Untuk sampai ke puncak butuh waktu satu jam bagi pendaki yang sudah biasa.
Namun, untuk pemula butuh waktu dua jam. Terdapat dua puncak.
Dipuncak pertama, terdapat dataran bebatuan dan tanah dan di lokasi kerap dijadikan pendaki untuk mendirikan tenda.
Kemudian di puncak ke kedua atau yang berhadapan langsung dengan Bukit Serelo atau Bukit Jempol lokasi yang kerap dijadikan untuk berfoto dengan latar bukit serelo dan matahari terbit.
Dipuncak Bukit Besar pada malam hari juga bisa dilihat gemerlap lampu pemadangan Kota Lahat. (sp/01)