Jakarta -Newshanter.com. Mahasiswa Universitas Halu Oleo yang juga kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Randi (21), tertembak saat mengikuti unjuk rasa menolak RUU kontroversial. IMM mengecam tindakan represif. “Kami dari DPP IMM mengecam dan menyesalkan tindakan represif dari aparat, biar bagaimana pun kan unjuk rasa atau demonstrasi ini hak warga negara, penanganannya pun tentu harus sesuai dengan SOP atau prosedur.
Tidak boleh sampai ada hal-hal seperti ini, tidak boleh sampai ada peluru ditembak,” kata Sekjen DPP IMM M Robby Karman saat dihubungi, Kamis (26/9/2019).
Robby mengatakan kader IMM se-Indonesia berduka atas meninggalnya Randi. IMM rencananya menggelar aksi solidaritas pada malam nanti.
“Ke depan kita masih merundingkan langkah selanjutnya, yang jelas sekarang ini kita berduka kader IMM se-Indonesia berduka dan akan melakukan aksi solidaritas,” ujar dia.
Randi bergabung IMM setelah mengikuti pelatihan Darul Arqam dasar pada 2017. Randi juga aktif dalam berbagai kepanitiaan di IMM.
Seperti diketahui, Randi diduga tewas tertembak saat unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara. Ada luka tembak di bagian dada mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo itu.
Tim Medis RS Ismoyo, Sersan Mayor Salam SR, mengatakan sekitar pukul 15.00 Wita, Randi dibawa oleh sejumlah rekannya ke Unit Gawat Darurat RS Dokter Ismoyo dalan keadaan kritis. Namun nahas, nyawa Randi tidak tertolong oleh gabungan tim dokter spesialis bedah, anestesi, dan dokter umum.
“Kalau tidak salah sampe di sini sekitar jam 3 lewat, setelah asar, lalu dilakukan pertolongan oleh gabungan tim dokter, namun tidak tertolong,” kata Sersan Mayor Salam kepada wartawan, Kamis (26/9/2019).
Dokter memastikan Randi tewas tertembak.
“Luka tembak,” kata dokter yang memeriksa Randi, dr Yudhi Ashary, kepada wartawan di RS Ismoyo, Kamis (26/9/2019).
Namun dr Yudhi tak bisa memastikan jenis peluru yang menewaskan Randi. Dia mengaku tak bisa memastikan apakah itu peluru tajam atau peluru karet.
“Saya nggak lihat barangnya,” ujarnya.
Baca juga: Terobos Barikade Polisi, Mahasiswa-Pelajar Duduki Gedung DPRD Sultra
Randi masuk ke RS Ismoyo sekitar pukul 15.30 Wita lalu mengembuskan napas terakhir pukul 15.44 Wita.
Sebelumnya, Randi diduga mengikuti aksi di depan DPRD Sultra. Selain Randi, ada satu mahasiswa lain yang kondisinya kritis dan dirawat di RS Bahteramas.(DTC)