Gubernur Sumsel Minta BI Bantu Pendanaan Kopi di Sumsel.

PALEMBANG –Newshanter. com.- Gubernur Sumsel Herman Deru meminta agar Bank Indonesia dapat membantu pendanaan para petani dan pengusaha kopi di Sumatera Selatan.

“Maju tidaknya kopi di Sumsel tergantung dari promosi, saya minta agar bank Indonesia dapat membantu pemasaran kopi di Sumsel, dalam hal sektor keuangan,” ujarnya saat Grand Launching Rumah Kopi Sumsel dan Virtual Office kantor bersama ekspor di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sabtu (27/04/2019).

Herman Deru menuturkan, Kopi merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan di Provinsi Sumsel yang mempunyai peranan penting sebagai penghasil devisa negara.

Untuk diketahui, Tanaman kopi di Provinsi Sumsel semuanya merupakan perkebunan kopi rakyat dan terluas di Indonesia, dengan luas areal 250.397 dan produksi 184.166 ton. Daerah penghasil kopi rakyat terdapat di semua Kabupaten/Kota, dengan sentra produksi di lima Kabupaten dan kota, antara lain Kabupaten OKU Selatan, Kabupaten Empat Lawang, Lahat, Muara Enim dan Kota Pagaralam.

Melihat besarnya peranan komoditas kopi untuk Indonesia umumnya dan Provinsi Sumsel khususnya, Herman Deru menginisiasi akan membuat akademi kopi dan museum kopi yang pertama di Indonesia.

“Jadi untuk akademi kopi segera hari Senin ini akan Saya kirimkan surat ke Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, untuk dibuat akademi kopi. Ini yang pertama di Indonesia, jadi Kopi jangan hanya dibuat parsial tetapi menjadi industri perkopian yang kita inginkan adalah efeknya dari semua pihak terutama melibatkan banyak masyarakat baik dalam proses produksinya, proses jual belinya sampai dengan menjadi bahan jadi,” ungkapnya.

selain itu Mantan Bupati OKU Timur dua periode ini mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia (BI) yang telah menjadi inisiasi Rumah Kopi di Sumsel, dirinya juga meminta khusus Kabupaten/kota di Sumsel penghasil kopi terbesar dapat mencontoh apa yang telah dilakukan Bank Indonesia.

“Kalau saja peristiwa ini sudah berlangsung lima tahun yang lalu, mungkin Sumsel sudah jaya, saya minta lima Kabupaten penghasil kopi di Sumsel dapat dapat menjadi contoh pada yang lain,” ungkapnya.

Sementara, Deputi Bank Indonesia, Rosmaya Hadi mengatakan, Tujuan di lounchingnya rumah kopi Sumsel dan virtual office kantor bersama ekspor, guna mengangkat UMKM di Sumsel agar lebih Go Internasional.

“Selain kopi, Sumsel punya kuliner, tapi biasanya yang lebih dilirik kalangan luar adalah kopi,” terangnya.

Ditempat yang sama, Bupati OKU Selatan, Popo Ali menjelaskan, Selama ini mayoritas produksi di Kabupaten OKU Selatan larinya di Provinsi Lampung, karena sebagian besar banyak perusahaan yang berkantor disana.

“Insya Allah, dengan adanya dukungan dari BI kiblatnya akan berangsur-angsur kembali ke Sumsel,” tandasnya.

 

 

Pos terkait