Gubernur Sumsel Bangga Atas Terselenggaranya Colorful Muaraenim Festival Tahun 2019

Muara Enim. Newshanter.com.– Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, didampingi Bupati Muaraenim Ir. H. Ahmad Yani, MM, Wakil Bupati Muaraenim H. Juarsah, SH, Anggota DPR RI, Ketua TP.PKK Provinsi Sumatera Selatan, Wakil Ketua TP.PKK Provinsi Sumatera Selatan, Ketua TP.PKK Kabupaten Muaraenim, Wakil Ketua TP.PKK Kabupaten Muaraenim, Ketua DPRD Kabupaten Muaraenim, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Muaraenim, Kapolres Muaraenim, Dandim 0404 Muaraenim, Kepala Pengadilan Negeri Muaraenim,Kepala Kejaksaan Negeri Muaraenim, Kapolres Lahat, Kepala BNN Muaraenim ,

Pimpinan BUMN/BUMS/BUMD, FKPD Kabupaten Muaraenim, Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Muaraenim, bertempat di Curug Tenang Desa Bedegung Kabupaten Muaraenim bersama-sama melauncing Colorful Muaraenim Festival 2019, Rabu (30/1/2019).

Kegiatan 25 Colorful Muaraenim Festival 2019 Kabupaten Muaraenim dapat lebih aktraktiv dalam menyuguhkan potensi wisata daerah, dan tampil sebagai destinasi wisata unggulan di Provinsi Sumsel tahun 2019.

Tujuan utama dari semua ini tak lain sebagai pendongkrak pendapatan daerah, khususnya di perekonomian rakyat lokal serta dipersembahkan untuk masyarakat Muaraenim serta Masyarakat Sumatera Selatan.

Dalam sambutannya Bupati Muaraenim Ir. H. Ahmad Yani, MM, mengatakan Alhamdullah kita bersyukur telah memberikan potensi yang indah untuk Kabupaten Muaraenim, Bukan hanya unggul di bidang pertambangan saja, yang akan kita angkat bersama sektor pariwisata, dengan kata lain kita coba gandengan potensi tersebut dengan usaha lain yang mampu mengundang orang datang berkunjung, sehingga kegiatan pariwsata ini juga, mampu menjadi salah satu alternatif pendapatan daerah bagi kabupaten Muaraenim.

“Apalagi pariwisata dan ekonomi kreatif ini, merupakan sektor pertumbuhan inklusif karena nilai tambahnya langsung dirasakan oleh masyarakat kita semua.”Katanya.

Sebagai contoh untuk konsep pertanian, kita bisa kembangkan konsep agro wisata, ataupun agro politan, memadukan pariwsata dengan pertanian dan perkebunan, mengigat hampir 12% luas lahan di Kabupaten Muaraenim ini merupakan lahan pertanian, maka tentunya sangat di sayangkan tidak kita kelola dengan kreatif, melalui usaha-usahan yang dapat menganggat pendapatan masyarakat kita semua.

“Oleh sebab itu, kita semua berkumpul di kawasan wisata air terjun curug tenang, sebuah destinasi usaha unggulan di Kabupaten Muaraenim, yang menjadi salah satu objek wisata andalan di Provinsi Sumsel, disini juga ada tamah kehati yang merupakan taman kelestarian kehidupan hayati, yang didukung oleh 5 Perusahaan Besar di Kabupaten Muaraenim,”Katanya.

“Kami sampaikan Kepada pak Gubernur bahwa di tahun 2019 ini Pemerintah Kabupaten Muaraenim telah mengagendakan 25 Kegiatan yang berbasis potensi lokal, dan kekhasan Kabupaten Muaraenim, dalam rangkaian attaksi wisata yang berkesinambungan, tiap bulannya.

Rangkaian atraksi wisata ini akan kita launcing dikemas, dengan tajub Colorful Muaraenim Festival 2019, arti dan makna Colorful adalah Penuh Warna, yang artinya ini lah Kabupaten Muaraenim yang penuh dengan potensi, dan potensi itu pun dapan menjadi sebuah atraksi wisata, yang menarik sehingga mengundang masyarakat luas untuk datang, dan hadir di Kabupaten Muaraenim, colorful juga menimbukna keceriaan, kehidupan, dan keterbukaan Masyarakat Muaraenim yang dinamis untuk menyambut para tamu yang datang bekunjung,”Pungkasnya.

Dikesempatan yang sama Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan sangat bangga kepada Kabupaten Muaraenim karena telah mendapatkan penghargaan UHC tidak lepas dari pelayan kesehatan Kabupaten Muaraenim para dokter, bidan yang turut serta mengantarkan Kabupaten Muaraenim menerima penghargaan tersebut.

“Saya sangat bangga khususnya untuk petani Kabupaten Muaraenim yang masih setia menanam tanaman unggulan seperti durian, manggis, duku, dan buahan, kita hadir disini, atas untuk menikmati hasil dari petani-petani lokal ini, merekalah yang berperan serta untuk memajukan Kabupaten Muaraenim dalam mendongkrak perekonomian Kabupaten,”Katanya.

Kita harus menghargai semua jiri payah, dan detak nafas petani, khusnya petani lokal kita, saya sebagai Gubernur Sumsel sangat bangga dan mengapresiasi apa yang dilakukan Bupati dan Wakil Bupati dan segenap jajaran Pemkab Muaraenim yang begitu kreatif mengadakan berbagia acara, festival yang ditanyangkan tadi akan segera diadakan, terakhir adalah festival lemang, yang memecahkan rekor muri.

“Kita tidak semerta-meta melihat lemang sebagai contoh mendapatkan muri, tapi kita harus melihat sang pemimpin Kabupaten ini melibatkan seluruh masyarakat, untuk punya rasa memiliki terhadap keharifan lokal, makanan lemang ini sederhana saja, ketan yang dibungkus dengan daun pisang, tapi yang menjadi nilai beharga itu makna atau punya filosovis yang dalam didalam setiap lemang itu, karena dia biasanya dikerjakan beramai-ramai dalam suatu kelompok masyarakat di kampung maupun di desa-desa, untuk itu kami masyarakat SUMSEL khusnya Pemprov SUMSEL akan terus memberikan motivasi terhadap kreasi apapun yang dibuat oleh kepala daerah yang ada di SUMSEL ini, khusnya Kabupaten Muaraenim yang telah mengukir berbagai prestasi, bukan saja masyarakatnya yang hidup sehat, yang dijaga dengan kartunya, bahkan untuk masyarakat yang sudah meninggal mendapatkan santunan kematian 2.5 Juta, santunan ini sangat beharga buat di kampung-kampung kana untuk mengurus acara 7hari meninggalnya orang tersebut, sering sekali banyak orang tak percaya, ini merupakan terobosan yang patut dicontoh oleh Kabupaten lainnya,”Katanya.

Kabupaten Muaraenim ini sangat lincah, dalam memberikan pelayanan dan peranan aktif untuk masyarakat, karena ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, yang tercipta dari rasa yang tinggi dari masyarakat, keterlibatan para pelaku usaha (BUMN/BUMS/BUMD).

“Pesan saya selain tanaman lokal, untuk kedepannya seni budaya sarat keharifan lokal lainnya seperti Tungu Tuban asli daerah Semende, Tarian, Musik Tradisional dan banyak lagi asat-aset yang beharga di Kabupaten Muaraenim ini untuk dikembangkan serta perlu dipertahankan, memang untuk membuat sebuah icon kota, perlu biaya yang besar, untuk itulah kita semua harus menjaga dan perlu mempertahankan aset yang beharga ini, kalau tidak warisan leluhur kita akan punah, terkena arus dari kebudayaan asing dan tak akan bisa dinikmati oleh anak cucu kita kedepannya,”Ujarnya. (humaspro).

 

Pos terkait