Jakarta. Newshanter.com. – Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang (Gebu Minang) jelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 secara organisasi bulat mendukung Capres dan Cawapres nomor 01 Joko Widodo- Ma’ruf Amin. Langkah tersebut diambil setelah menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I pada Sabtu-Minggu 26-27 Januari 2019, di Jakarta.
“Gebu Minang dukung kepemimpinan nasional dengan keberhasilan yang telah nyata di masyarakat,” kata Wakil Ketua Umum Gebu Minang, Marwan Paris dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (27/1/2019).
Dia menilai Jokowi selama memimpin telah berhasil menjalankan prinsip pembangunan dari pinggiran dan berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat.
Marwan mengklaim keanggotan Gebu Minang yang keanggotaannya mencapai 5-6 juta orang yang tersebar di seluruh Indonesia, akan membantu memenangkan Jokowi.
“Saat ini yang tercatat di Jakarta saja 300 ribu orang. Jika seluruh Indonesia, itu mencapai 5-6 juta orang minang yang tersebar,” ujarnya.
Marwan juga membantah apabila seluruh masyarakat Minang mendukung paslon Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Dia mencontohkan, ada Baliho dari tim sukses Prabowo yang menyebut masyarakat Minang mendukung Prabowo, itu tidak benar.
“Jangan membawa dan mengatas namakan masyarakat Minang. Saat ini, memang sudah terkotak-kotak jadi dua, karena kandidatnya juga hanya dua,” ujarnya.
Sekjen Gebu Minang, Zarkasyi Nurdin mengatakan Jokowi adalah sosok yang peduli dengan pembangunan daerah pelosok terutama daerah-daerah tertinggal di Sumatera Barat (Sumbar).
Dia mengatakan, Jokowi merupakan satu-satunya Presiden yang mengunjungi Sumbar sampai enam kali dan pembangunan infrastruktur terlihat nyata. Karena itu, pihaknya mendukung agar pemerintahan Jokowi dilanjutkan ke periode berikutnya.
“Jokowi adalah satu-satunya presiden yang ke Sumbar sampai enam kali, lalu pembangunan infrastruktur pun di daerah pelosok pun terlihat nyata. Jadi itu adalah salah satu alasan Gebu Minang mendukung Jokowi,” kata Zarkasyi.
Oso Tegaskan Organisasinya Belum Menentukan Sikap Politiknya
Sementara itu sebelumnya seperti dilansir Tribune, Ketua Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang (Gebu Minang) Oesman Sapta Odang menegaskan bahwa organisasinya belum menentukan sikap politiknya di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.Pasalnya, Gebu Minang berfokus membangun ekonomi kerakyatan.
“Kami belum membicarakan soal dukungan di Pemilu 2019, karena masih fokus pada internal,” kata Oesman usai membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan peringatan Hari Ulang Tahun organisasi tersebut, di Jakarta, Sabtu (26/1/2019).
Dia mengatakan Gebu Minang merupakan gerakan ekonomi kerakyatan sehingga tanpa ikut politik, organisasinya ikut andil dalam pembangunan negeri.Oesman mengakui bahwa organisasinya diharapkan ikut andil dan ambil bagian dalam pemilu serta Pilpres 2019.
Namun organisasinya belum mengarah ke kancah politik, maupun dukungan ke capres dan cawapres.”Meski berbeda-beda pilihan, kami tetap satu tujuan untuk membangun Minang,” ujarnya.
Namun dia mengatakan, organisasinya menyelenggarakan Rakernas Sabtu-Minggu (26-27 Januari) yang dihadiri pengurus Gebu Minang dari daerah se-Indonesia untuk menentukan arah politik di Pemilu 2019.
Menurut dia, hasil rapat itu akan dititipkan ke warga Minangkabau untuk diteruskan ke segala penjuru negeri.
“Semua kita akan titipkan. Kita boleh berbeda-beda tapi satu tujuan satu kepentingan dan satu pembangunan untuk Minang,” katanya.
Selain itu Oesman juga mengajak warga Minang khususnya yang berada di organisasi Gebu Minang, agar tetap kompak dimanapun tinggalnya.
Untuk itu dia berpesan, agar masyarakat Minang dimana pun berada tetap harus menjaga budaya dan adat istiadat sehingga menjadi masyarakat yang disegani dan turut serta membantu pembangunan negeri ini.
Untuk diketahui, Gebu Minang adalah gerakan sosial masyarakat Minang yang berfokus pada agenda ekonomi dan budaya. Gerakan ini, muncul pertama kali di penghujung era 80an, tepatnya 24 Desember 1989.
Kala itu, Gebu Minang adalah akronim dari Gerakan Seribu, dimana seluruh masyarakat Minang baik di dalam maupun di luar negeri, kompak menyumbangkan Rp1.000 miliknya untuk pembangunan kampung-kampung masyarakat Minang.
(sumber : Tribune/ merdeka)