Disperkim Sumsel Gelar Sharing Session Inovasi Dan Teknologi, Dilakukan MoU Dan Ini Tujuan Diselenggarakan Kegiatan Ini

Palembang, newshanter.com – Pemerintah provinsi (pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini diwakili oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) provinsi Sumsel menghadiri serta membuka kegiatan talk show yang dimana talk show ini sendiri mengambil tema sharing session inovasi dan teknologi dalam mendukung infrastruktur berwawasan lingkungan, dalam rangka memperingati hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) ke 77. Dan adapun kegiatan ini sendiri dipusatkan di Grand Daira Inna Hotel Palembang, Rabu (30/11/2022).

Adapun turut hadir didalam acara tersebut Kepala Disperkim Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad, M.Sc, Sekretaris Disperkim Sumsel Ir Hendrian, M.T, Ketua Forum Coorporate Social Responsibility Kesejahteraan Sosial (CSR Kessos) Sumsel J Rianthony Nata Kusuma, dari Dewan Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Sumsel, DPD Pengembang Indonesia, dan undangan lainnya.

Selain itu juga turut hadir sebagai narasumber ada 4 orang yakni Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemen PUPR RI) dalam hal ini dari Direktur Sistem dan Strategi Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kemen PUPR RI Agus Sulaiman, dari PT Semen Indonesia Group Rizko Pradana Andika, dan dari PT Agra Survey Energi Surya Gunadharma.

Dikatakan Kepala Disperkim Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad, M.Sc, dalam rangka memperingati hari Bakti PU ke 77 tahun ini, kami dari Disperkim provinsi Sumsel mengadakan tiga rangkaian acara yang berlangsung dari tanggal 30 November 2022 hingga 2 Desember 2022.

Hari pertama kita akan buka dengan sharing session tentang inovasi dan teknologi yang bring berkaitan dengan beton. Baik itu jalan, jembatan, drainase, trotoar, jalan lingkungan, perumahan, dan bangunan lainnya.

“Pada kesempatan hari ini, kita laksanakan Memorandum Of Understanding dengan PT Semen Indonesia Group, PT Semen Indonesia Group dengan Property Indonesia, dan PT Semen Indonesia Group dengan Sriwijaya Griya Cemerlang,” ujarnya.

Kemudian, beberapa Minggu yang lalu, saya bertemu dengan jajaran direksi PT Semen Indonesia Group memberikan masukan tentang keunggulan beton, dimana saya berfikir kalau begini jangan saya sendiri yang dapat ilmu, nanti saya pintar sendiri.

Saya bilang alangkah baiknya didalam rangka Hari Bakti PU kita buat acara, jika teman-teman didaerah itu tau, jangan berfikir tertumpung didaerah masing-masing.

“Padahal banyak teknologi maju terkait beton, yang tentunya lebih efisien, lebih praktis, dan lebih mudah kita gunakan,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, dimana kita mau didaerah kita, kabupaten kita, kota kita, provinsi kita, juga mampu bersaing dengan provinsi-provinsi lain, kota-kota lain, paling tidak kita mampu bersaing dengan kota-kota yang ada di pulau Jawa.

Tadi saya lihat di tayangan ada pendestrian dengan beton porosnya, ada pendestrian dengan paten concretenya, dan ini bisa kita terapkan. Jadi minimal di kabupaten/kota itu selain dia infrastrukturnya good looking, juga infrastrukturnya itu berkualitas tinggi, ini yang kita harapkan.

“Makanya saya mengajak SMF, saya mengajak PT Semen Indonesia Group, kebetulan Semen Indonesia Group ini, semen Baturaja holdingnya Semen Padang juga holdingnya, dan kenapa tidak kita manfaatkan,” katanya.

Masih disampaikannya, selain bangunan dan beton, tentunya kita akan sharing tentang pembiayaan infrastruktur dan perumahan. Dimana saya berkomunikasi melalui telepon dengan Direktorat Jenderal agar dapat hadir disini, namun karena Dirjen dan Menteri sedang road show ke luar negeri untuk memperkenalkan dan mencari investasi untuk IKN.

Dimana yang sedang menarik adalah konten-konten pembiayaan yang sedang digalakkan oleh pemerintah, termasuk juga model-model perumahan yang mendukung terpenuhinya program sejuta rumah.

“Dimana kita juga disini akan sharing disini, bahwa kedepan kita tidak bisa terlalu mengandalkan APBD, makanya kita akan bermain di ranah, publik private partnership, atau dikenal dengan KTBU,” imbuhnya.

Menurut Direktur Sistem dan Strategi Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kemen PUPR RI Agus Sulaiman, tadi diawal acara Kepala Disperkim Sumsel menyampaikan topiknya sendiri yang diminta dari saya mungkin lebih banyak ke masalah pembiayaan perumahan.

Walaupun sebenarnya kami sendiri dari Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan itu mengampu penyiapan di pembiayaan untuk semua sektor.

“Jadi sektor perumahan, jalan, sumber daya air, dibidang ke Cipta Karyaan. Tetapi diluar pembiayaan yang konvensional, diluar yang APBN, ini yang sifatnya inovatif,” ucapnya.

Masih dilanjutkannya, bahwa sampai saat ini terkait dengan back log itu 12 juta 700 dari kepemilikan. Tapi sebenarnya back log itu ada dua, juga dari rumah tidak layak huni itu di sekitaran kami 23,7 juta rumah tangga, hampir dua kali lipat, jadi kepemilikan sama rumah tidak layak huni.

Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah sudah banyak mengeluarkan program, baik dari segi pendanaan, ataupun dari segi pembiayaan. Kalau dari segi pendanaan itu di PUPR di ampuh oleh Dirjen Perumahan.

“Jadi pendanaan itu artinya mengatasi back log uangnya bersumber dari APBN, dan kalau dari pembiayaan itu di tempat kami yang sifatnya menggunakan lembaga mediasi, yaitu lembaga keuangan,” bebernya.

Ditambahkannya, untuk mendukung pembiayaan itu ditempat sudah banyak mengeluarkan program bantuan, mulai dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) FLPP, KPR subsidi-subsidi bunga, bantuan uang muka, KPR Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA), itu dikhususkan bagi mereka yang menjadi anggota TAPERA.

Terkait dengan alokasi anggaran di tahun 2023, kami perlu sampaikan kepada semuanya disini, bagi FLPP ditahun depan kita mempunyai target 220 ribu unit rumah seluruh Indonesia, naik 20 ribu. Kalau uang muka ada pos sendiri, jadi menurut catatan kami, FLPP itu totalnya adalah 25,2 Triliun Rupiah.

“Bantuan uang muka kami pun menarget sebanyak 220 ribu unit rumah juga dengan anggaran sebanyak hampir 900 Miliyar Rupiah, 0,89 Triliun, dan TAPERA sendiri kita punya anggaran sebanyak 085 Triliun Rupiah untuk memfasilitasi sebanyak 10 ribu rumah tangga,” jelasnya.(ton)

Pos terkait