Diduga realisasi anggaran BPBD OKI Tidak Sesuai Spesifikasi

KAYUAGUNG (OKI),  newshanter.com – Diduga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Propinsi Sumatera Selatan memanipulasi dana belanja tenaga penanganan bencana yang dianggarkan pada bidang urusan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat, yang dibagi menjadi 2 sub kegiatan pada tahun 2022 lalu yang menyisakan pertanyaan atas kinerja yang dilakukan oleh BPBD OKI dengan besarnya anggaran yang dibuat hampir dapat dipergunakan semuanya.

Adapun 2 sub kegiatan yang menganggarkan belanja jasa tenaga penanganan bencana tadi, diantaranya :

A. Sub Kegiatan Respon cepat Darurat Bencana (RCDB) sebesar Rp.684.375.000,- yang diperuntukan untuk belanja honorium petugas covid 19 dengan spesifikasi honorium sekretariat satgas, PAM, dan Pengamanan pos Covid 19, (Dengan dibayarkan kepada petugas perharinya sebesar Rp.125.000,- per orangnya).

B. Sub Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor Sebesar Rp.635.400.000,- yang diperuntukan untuk belanja jasa tenaga satuan petugas (Satgas) dengan spesifikasi petugas penanganan bencana (dibayarkan per bulan/orang Rp.850.000), petugas penanganan bencana (dibayarkan per bulan/orang Rp.1.000.000), Komandan pleton petugas penanganan bencana (dibayarkan per bulan/orang Rp.1.500.000), dan komandan regu petugas peanganan bencana (dibayarkan per bulan/orang Rp.1.250.000).

Berdasarkan hasil investigasi dan informasi yang berhasil dihimpun oleh media Newshanter.com dilapangan dan beberapa petugas diperoleh informasi bahwa diduga berbeda dengan apa yang telah dianggarkan dengan yang dibayarkan kepada petugas yang tidak diberitahukan bahwa uang yang diberikan oleh pimpinan.

Mirisnya, bahwa berdasarkan data awal yang berhasil diperoleh dan fakta dilapangan bahwa dana tersebut fantastis, dari bukti awal yakni Laporan Pertanggung Jawaban Bendahara Pengeluaran (SPJ Belanja – Fungsional) dan hasil dari SP2D (Surat Perintah Pembayaran Dinas) dengan kode rekening 5.1.2.02.01.0019 5.2.1.04.19 dengan anggaran sebesar Rp.1.319.775.000 (Satu Milyar Tiga Ratus Sembilan Belas Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah) berhasil direalisasikan sebesar Rp.690.900.000,- (Enam ratus sembilan puluh juta sembilan ratus ribu rupiah) dengan sisa anggaran Rp.628.875.000,-(Enam ratus dua puluh delapan juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah), Dana tersebut berhasil dilakukan 2 kali pencairan, yakni pada tahap I Rp.458.975.000 dan tahap II Rp.231.925.000.

Kepala BPBD OKI Listiadi Martin, S.Sos, MM melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Udayani, STP mengatakan bahwa saya baru dibidang ini dan sebagai PLT terhitung tanggal 1 Agustus 2023 karena kabidnya sudah pensiun.

“Untuk hal ini secara detail saya belum tahu persis, sebab Kepala Bidang ini baru saja pensiun dan terhitung tanggal 1 januari 2023 kita jadi Pelaksana tugas untuk mengisi kekosongan saja. Jika ingin jawaban sesuai rinciannya maka harus koordinasi bersama pimpinan dan bendaharanya”,kata yani, Rabu (30/08/2023) diruang kerjanya.

Bendahara pengeluaran BPBD OKI Nilawati, S.Sos menjelaskan bahwa dirinya sudah tidak lagi menjadi bendahara sejak januari kemarin (2023).

“Benar saya menjabat bendahara sejak tahun 2021 hingga 2022 namun untuk tahun ini sudah tidak lagi”,akunya.

Lanjutnya, untuk secara rinci apa yang dikonfirmasi bapak (media ini) silahkan konfirmasi pada bidangnya karena saya tidak berwenang menjelaskan secara detail. Namun yang pastinya anggaran yang ada memang demikian adanya akan tetapi saya selaku bendahara mengeluarkan uang anggaran sesuai dengan permintaan atas kebutuhan bidang.

“Realiasasi anggaran ini, sesuai dengan yang diminta oleh bidangnya. Akan tetapi setahu saya ada memang anggaran itu diperuntukan untuk covid dan ada juga pergeseran anggaran,”jelasnya.

(Berdasarkan pengakuan seorang operator bahwa dana anggaran honorium petugas covid 19 hanya terealisasi sebesar Rp.20 juta rupiah dan untuk honorium jasa pelayanan umum kantor itu dana rutin yang dibayarkan setiap bulan),akunya.(Salim/Eka)

Pos terkait