Diduga Kades Kedaton Terpilih, Memanfaatkan Situasi Untuk Memberhentikan Perangkat Desa

  • Whatsapp

LAMPUNG UTARA, Newshanter.com –
Terkait video yang berdurasi 00:25 detik, yang mengatakan “Untuk membungkam, mementahkan berita” seputar dugaan tidak dilaksanakan beberapa item pekerjaan Pamsimas tahun 2021 lalu

Damiri Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPC PPWI) Kabupaten Lampung Utara, rencananya akan melaporkan hal tersebut, pada penegak hukum.

Yang mana isi perkataan didalam video itu mengatakan, “Untuk membungkam, mementahkan berita bahwa diserahterimakan (Pamsimas) di Desember, pekerjaan itukan belum selesai, supaya singkron seolah – olah beliau ini (Ketua KKM) selesai Desember begitu maksud saya,” ucap kades dalam Vidio yang berdurasi 00:25 detik itu, seperti sedang rapat di rumah warga desa setempat. Vidio tersebut, dikirim pada salah satu awak media.31 Januari, sekitar pukul 22.25 wib.

Menurut nya, Video tersebut terkesan melecehkan profesi serta menghalangi kebebasan pers dalam menyampaikan informasi. Ucap Adam nama akrab yang sering disapa rekan – rekan pers di Lampung Utara. Jum’at 04/02/2022.

Jika saja benar pita suara itu, adalah ucapan Hasan sebagai Kepala Desa (Kades) Kedaton. Maka sangat tidak wajar pejabat publik yang juga sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah daerah Kabupaten Lampung Utara. Mengatakan hal itu dihadapan masyarakat desa setempat.

Perkataan itu, telah menyinggung diri saya pribadi dan profesi saya, terangnya.

Oleh karena itu, saya akan mengambil langkah – langkah hukum, cetus sekretaris DPC PPWI Lampung Utara.

Ditambahkan nya, disaat masyarakat sedang mengalami kesulitan ekonomi, pasca Pandemi Covid 19. Pemerintah Pusat dan Daerah luncurkan bantuan pada masyarakat, guna memulihkan perekonomian serta mensejahterakan masyarakat dibidang sarana air bersih.

Malah justru, Hasan selaku Kades yang baru saja terpilih, membela serta melindungi perbuatan masyarakat nya, yang diduga tidak melaksanakan berbagai kegiatan Pamsimas sesuai petunjuk teknis bantuan tersebut.

Awalnya saya mengapresiasi Kades Kedaton yang meminta untuk saya mempertanyakan sisa uang Pamsimas pada masyarakat.

Tetapi setelah saya mendengar apa yang disampaikan sumber pemberi informasi, yang juga masyarakat Desa Kedaton, data yang diberikan pada awak media itu, bertujuan agar Pendi selaku ketua KKM dapat diproses. Karena Kades kesal saat Pilkades lalu. Pendi salah satu orang yang tidak mendukung dan mengatakan “terserah siapapun yang ingin terpilih, asal jangan Hasan,” ucap sumber menirukan apa yang disampaikan Pendi, kala itu.

Oleh karena itu, Kades ingin memberhentikan Pendi dari jabatannya sebagai perangkat desa, kata sumber saat berada di rumah salah satu anggota DPC. PPWI Lampung Utara.

Dari keterangan sumber itu pula, saya menduga, Kades Kedaton memanfaatkan situasi untuk kepentingan dirinya, namun ditengah permasalahan itu, justru Kades berbalik arah seakan – akan membela masyarakat.

Tanpa disadari dirinya (Kades) Vidio ucapan nya itu, telah melukai perasaan saya dan profesi jurnalistik.

Guna mengungkap kebenaran serta transparansi pada publik, motif apa yang direncanakan Kades Kedaton, apakah benar bertujuan memanfaatkan situasi untuk memberhentikan perangkat desa nya, atau benar – benar ingin menindak perangkat desa yang diduga telah melakukan kecurangan karena tidak melaksanakan beberapa item kegiatan Pamsimas. Maka sepenuhnya akan saya serahkan pada penegak hukum dengan berbagai bukti.

(Dam/tim PPWI)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *