Di Kota Wisata Bukittinggi Ternyata Banyak Rumah Tak Layak Huni

PJ Gubernur Sumbar Tinjau korban Banjir Bukittinggi

BUKITTINGGI,Newshanter.com,- — Pj Gubernur Sum­bar Reydonnyzar Moenek didampingi Ketua DPRD Kota Bukittinggi Benny Yus­rial, Kapolres dan Dandim 0304/Agam, meninjau lo­kasi korban banjir Bukit­tinggi yang melanda pe­mu­kiman warga di kawasan RT 2 RW I Kelurahan Pulai Anak Aia Kecamatan Man­diangin Koto Selayan (MKS), Minggu (8/11/2015).

Pj Gubernur merasa ter­kejut ketika mendapatkan informasi peristiwa banjir yang melanda kota Bukit­tinggi. Sebab, di luar dugaan Kota Bukittinggi bisa me­nga­lami banjir ya­ng meren­dam ratusan rumah warga.

Dalam peninjauan ter­se­but, Reydonnyzar Moenek juga te­renyuh dan prihatin melihat korban banjir yang tinggal di rumah tak layak huni dan ka­wasannya kumuh.

“Sudah 70 tahun Indonesia merdeka, ternyata masih ada warga kita di Bukittinggi yang tinggal di rumah tidak layak huni seperti saat ini,” “ujar Reydonnyzar Moenek seperti dilansir koran Haluan Padang.

Menurut Pj Gubernur, se­telah berada langsung di lokasi ke­jadian dan melakukan in­te­grasi serta menerima masukan dari warga, ternyata kondisi korban banjir itu sangat me­miris­kan. Warga di RT 2 RW I Kelu­ra­han Pulai Anak Aia ini me­nem­pati rumah tidak layak huni yang mereka kontrak Rp250- Rp300 ribu per bulannya.

“Dalam satu rumah ada yang tinggal sebanyak 7 anggota ke­luarga,” kata Donny.

Secara spontan Reydonnyzar Moenek menelpon Kadis PU dan Bappeda Provinsi Sumbar, untuk bisa memprogramkan pem­ba­ngu­­nan rumah susun sewa (rusu­nawa) bagi korban banjir Bukit­tinggi melalui Kemen­terian Pe­ker­jaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Menurutnya, Pemerintah me­lalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pe­ker­ja­an Umum mempunyai pro­gram pem­bangunan Rusunawa untuk mem­bantu warga yang be­r­m­ukim di kawasan kumuh dan tidak layak huni.

“Jika Pemko Bukittinggi ber­sama masyarakat sepakat untuk pembangunan rusunawa tersebut, maka Pemprov Sumbar siap un­tuk memfasilitasinya. Kalau soal anggaran bisa kita lobi dari AP­BN melalui Ke­men­terian Peker­ja­an Umum dan Pe­ru­ma­han Rak­yat,” se­but Rey­donnyzar Moenek.

Pj Gubernur mengharapkan kepada Pemko Bukittinggi untuk dapat menyediakan lahan untuk pembangunan rusunawa. Jika ada lahan aset milik pemerintah daerah ataupun provinsi, alang­kah baiknya dihibahkan kepada masyarakat untuk pembangunan rusunawa. Sebab selama ini, yang menjadi permasalahan untuk pembangunan tersebut adalah ketersediaan lahan.

Untuk pembangunan rusu­nawa tersebut tentu juga di­perlu­kan kesepakatan antara Pemko Bukittinggi bersama masyarakat. Sebab jika masyarakat tidak menerima untuk dipindahkan, percuma saja Rusunawa tersebut dibangun.

Terpisah Ketua DPRD Kota Bukittinggi Benny Yusrial me­nga­­takan, terkait dengan do­rongan dari Pemerintah Provinsi untuk pembangunan Rusunawa bagi warga korban banjir, pihak­nya mencoba untuk melakukan kor­dinasi dengan pihak terkait dan masyarakat, terutama ma­salalah penyediaan lahan.

“Kita sangat mendukung un­tuk pembangunan rusunawa ter­sebut. Dan kita akan berupaya untuk mencarikan lahan untuk pem­bangunannya. Sebab di Bu­kit­­tinggi ada dua kelurahan yang warganya tinggal di kawasan ku­muh dan tidak layak huni yakni Ke­lurahan Pakan Kurai dan Tan­gah Sawah,” pungkas Benny. (hln/Nho)

Pos terkait