Dengan Kegiatan Festival Palembang Darussalam Ini Bisa Menumbuhkan Kecintaan Terhadap Kebudayaan Sumsel Dan Palembang

  • Whatsapp

Palembang, newshanter.com  – Kerukunan Keluarga Palembang (KKP) Darussalam bersama dengan Kesultanan Palembang Darussalam dan Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menghadiri acara Festival Palembang Darussalam yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel bertempat di Atrium Ogan Permata Indah (OPI) Mall Palembang, Selasa (30/5/2023).

Dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) KKP Darussalam kota Palembang Ir Kgs H Abdul Rozak, M.Sc, terutama kita berterima kasih jadi kegiatan ini sudah ke 21 kali, jadi kegiatan seperti ini kami sudah mengikutinya sudah sejak lama. Jadi kalau tidak ada sentuhan dari pemerintah itu tidak mungkin akan besar.

Karena kecintaan dengan budaya itu, apalagi punya niat untuk melestarikan, jadi memang dibantu oleh kekuatan pemerintah, kalau kita kerjakan sendiri tidak mungkin bisa besar dan tidak banyak tahu nanti.

“Dengan dibantu begini dia gebyarnya muncul, kita harapkan dengan gebyar ini masyarakat tahu banyak mereka mencintai budaya-budaya itu,” ujarnya.

Kemudian, terutama anak-anak remaja itu semakin tahu semakin mencintai dan kita harapkan dia bisa mengembangkan budaya itu, dan itu yang kita harapkan. Kalau budaya itu banyak, mulai dari bahasa, kesenian, nyanyi, tari, sarofal Anam semua itu adalah budaya-budaya Islam yang memang mengangkat Kesultanan Palembang dan itu yang perlu di jaga.

Kalau tidak selama ini nanti banyak yang tidak tahu lagi, cuma saya titip pesan kebudayaan itu ada karena ada suatu komunitas. Kami mengharapkan pemerintah juga menjaga situs-situs Kesultanan Palembang itu, nanti dia punya nama tapi situsnya tidak punya.

“Jadi generasi nanti kedepan tidak punya lagi melihat situs-situs yang disebutkan tadi, dan kami dalam moment ini kami ingin menyebutkan itu supaya pemerintah juga ikut memikirkan supaya situs-situs itu ada,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, untuk ngobeng itu merupakan tata cara menghormati tamunya ada, tapi hampir sekarang agak susah cari itu, dimana kita mencari yang praktis semua. Dimana itu harus ada dokumentasi yang dibuat sempurna, dan dokumentasi itu disebarkan ke media, dan yang mau pakai ada.

Kalau sekarang sudah jadi terlalu mahal kelihatannya, jadi ada beberapa orang yang sanggup untuk melakukan itu, dan maksud saya dokumentasi untuk yang begitu harus ada. Sehingga kalau ada generasi ingin melihat bagaimana aslinya Palembang bisa dilihatkan.

“Tagline kita hari ini adalah kita ingin melestarikan catatan sejarah, peninggalan sejarah, dan melestarikan budaya Kesultanan Palembang Darussalam,” katanya.

Menurut Kesultanan Palembang Darussalam Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin Sultan Palembang mengatakan, dimana Festival Palembang Darussalam yang ke 21 sebenarnya ini lebih dari 21 karena ada pandemi covid-19 sehingga tidak bisa dilaksanakan. Ini sangat luar biasa sekali ini mengangkat adat pelaku pelestari daripada kebudayaan Palembang Darussalam.

Dalam hal ini yang kita lihat kemarin-kemarin itu sudah mulai sedikit luntur, dengan adanya Festival Palembang Darussalam ini akan mengangkat kembali kearifan lokal budaya western, kearifan lokal leluhur yang 60 persen sudah mulai bergeser.

“Insya Allah pelaku adat budaya pelestari ini akan kembali muncul terutama kita menghimbau kepada kaum milenial, kiranya dapat mengetahui adat dan budaya daripada Wong Palembang, dan adat budaya Kesultanan Palembang Darussalam,” imbuhnya.

Masih dilanjutkannya, dimana yang sudah luntur kebudayaan Palembang ini adalah salah satunya adalah bebaso, bahaso Palembang yang halus sudah tidak ada lagi. Sudah tidak ada dan hampir punah, padahal ini berbeda dengan bahasa Palembang sekarang ini yang sehari-hari.

Itupun kosakatanya sudah luar biasa hilang, jauh daripada berbahasa Palembang zaman dahulu. Kemudian pelestari, pembuat keris, pembuat keris pelestari adat budaya kita tidak ada lagi yang buat keris. Dimana yang sekarang kita hidupkan adalah seperti Pencak keraton, Pencak Keraton Palembang, itu yang terus kita bekerjasama dengan Kesultanan Palembang Darussalam

“Kemudian Batik yang dari Jawa itu Batik Tulis yang memang betul-betul itu ditulis, di lihat bisa di mall, di pamer kan, ini adat budaya pelestari itu hanya sebagian dan 60 persen sudah mulai menghilang termasuk pesta pernikahan,” bebernya.

Begitu juga disampaikan Ketua Harian TP Sriwijaya Sumsel H Darmawan, S.H.,M.H, kami atas nama keluarga besar dari TP Sriwijaya Sumsel sangat menyambut baik dengan adanya kegiatan Festival Palembang Darussalam ini, dimana dengan adanya kegiatan ini kita bisa mengetahui dan mengenal apa saja Kebudayaan yang ada di Sumsel khususnya dan kota Palembang pada umumnya.

Dimana kita ketahui bahwa untuk di Sumsel ini khususnya dan Kota Palembang umumnya banyak sekali beragam kuliner, pakaian, dan bahasa, namun tidak semuanya mengetahuinya. Salah satunya adalah makanan, dari jenis makanannya saja banyak mulai dari pempek dan sebagainya.

“Di Ajang Festival Palembang Darussalam ini bisa dijadikan ajang untuk silaturahmi antar sesama budaya, seni, dan sebagainya. Selain itu juga bisa untuk menambah wawasan kita agar lebih memahami lagi budaya dan pelestari budaya ini,” jelasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *