Palembang,Newshanter.com. Tragis akhir hidup Bripda Saka Risman Putra (22) anggota personil Sat Shabara Polda Sumsel. Setelah Saka ditemukan meninggal tidak wajar, dengan gantung diri di jendela kamar tidurnya, Kamis (26/01/2017) sekitar pukul 05.30 WIB. Yakni di rumah ayah angkatnya Zumri (49), Kompleks Pondok Palembang Indah (PPI), di Jalan Kelapa Gading, Block R 95, RT 80, Kelurahan Alang-Alang Lebar, Kecamatan ALL, Palembang.
Pagi itu, sebelum ditemukan meninggal dunia, Zumri bermaksud memanggil korban dengan menyuruh Bripda Mukhlisin untuk sarapan pagi. Pasalnya korban biasanya bangun dan mandi cepat, tidak kunjung keluar. Muklhilisin pun segera naik ke lantai 2, ke kamar korban untuk mengajaknya turun.
Tapi waktu pintu diketuk beberapa kali, tidak ada jawaban dari dalam. Namun Muklishin mendengar alarm ponsel tiga kali, curiga dengan hal itu. Muklishin memberitahu ayah angkatnya, kembali dipanggil dari luar tidak ada sahutan. Mereka pun memutuskan untuk membuka pintu kamar dengan cara di dobrak.
Betapa terkejut saat menyaksikan, korban telah dalam kondisi leher terjerat tali sabuk warna hitam di jendela kamar yang di pasangan tralis sebagai pengaman. Dimana korban memengenakan celana pendek dan kaos coklat anggota. Melihat itu, mereka sempat menolong namun tampaknya sudah lama korban melakukan tindakan nekad tersebut.
Setelah itu melaporkan kejadiannya, tidak lama berselang, datang Dir Shabara Polda Sumsel Kombes Pol Korri dan Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintoro mendatangi lokasi kejadian, petugas Identifikasi melakukan evakuasi, kemudian jasadnya dibawak ke RS Bhayangkara Polda Sumsel.
Sementara itu dari keterangan tetangga korban berinisial Ji, mereka mendengar ada kejadian tersebut sekitar pukul 09.30 WIB. “Korban tinggal di tempat bapak angkatnya, sama temannya juga polisi, iya sama-sama masih muda anaknya. Katanya baru ketahuan jam setengah sembilan, tahunya meninggal gandir tidak tahu sebabnya” ujarnya.
Sementara Zumri mengatakan tadi malam ia sempat ngobrol dengan korban Saka, tidak mengira akan melakukan sejauh itu. “Selagi hidup dikenal humoris dan berpembawaan sopan. Jadi terkejut waktu kejadiannya begini, sangat kesal dan sedih kami sekeluarga,” ungkapnya.
Ketahuannya, memang setelah ia meminta tolong Mukhlis temannya untuk memanggil turun buat sarapan pagi.
“Dak biasanya mandi lama, jadi pas dipanggil tidak menjawab, terus dibuka paksa lihatnya sudah begitu. Saka juga jauh dan orang tuanya, di Bengkulu dan sebelumnya tinggal di Kertapati tempat keluarganya juga, baru tinggal disini” timpalnya.
Dari pemeriksaan saksi di lokasi kejadian saat ini, penyebab tindakan nekad korban diduga dipicu karena tekanan dalam masalah dinas yang dirasa berat.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintoro didampingi Kasat Reskrim Kompol Marulli Pardede SIk menegaskan pihaknya telah melakukan penyelidikan terhadap insiden meninggalnya salah satu anggota Polri tersebut.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi juga membenarkan ada anggotanya yang ditemukan meninggal tragis. “Saya lagi rapim di Jakarta, benar kejadian itu dan sedang ditindak lanjuti, Disreskrimum dan Propam Polda Sumsel, masih dalam penyelidikan kita” singkat Agung.(01)