Palembang, newshanter.com – Pemerintah provinsi (pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Gubernur Sumsel H Herman Deru dengan didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) provinsi Sumsel Drs H Edwar Candra, M.H menghadiri serta melakukan penyerahan Tropi dan piagam penghargaan bidang lingkungan kepada penggiat lingkungan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) tahun 2023 yang dipusatkan dihalaman Taman Purbakala Sriwijaya (TPKS) Palembang.
Dikatakan Gubernur Sumsel H Herman Deru, begitu terhormat para pecinta lingkungan, para peduli lingkungan, baik koorporasi yang sudah pernah mendapatkan penghargaan, yang belum mendapatkan penghargaan, bahkan yang hari ini mendapatkan penghargaan, serta penghargaan yang berulang-ulang mari kita kita apresiasi kepada mereka yang telah terlibat didalamnya.
“Seperti apa yang disampaikan oleh Kepala DLHP provinsi Sumsel satu hal yang bisa kita rangkum yakni kepedulian. Kalau kita sudah bicara kepedulian tentu butuh literasi, dan butuh waktu untuk memahami dan menyadari akan pentingnya kelestarian ini,” ujarnya.
Kemudian, pelestarian lingkungan baik alam maupun produk-produk sampah yang dihasilkan oleh penghuni alam ini. Kita hari ini di HLHS yang ke 50 fokus pada plastik, tidak hanya di Indonesia, dibelahan dunia ini banyak sekali negara-negara yang bermasalah dengan sampah-sampah plastik. Tapi penyebabnya dan cara mengatasinya juga sama yakni kepedulian.
“Penyebabnya adalah kurangnya kepedulian, padahal plastik itu masih mungkin untuk dimanfaatkan, dengan sebutan reduse, recycle. Kepedulian ini tentu perlu kita tanamkan sejak sekolah-sekolah, maka dari itu sekolah diberikan penghargaan Adiwiyata,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, tapi kunci utama adalah ibu-ibu rumah tangga, bagaimana di setiap keluarga sudah menyadari akan bahayanya sampah ini dengan memisahkan organik dan an organik. Pola sederhana tapi ini butuh waktu untuk terus menerus, tidak bisa hanya temporary, tapi ini doktrin yang harus ditanamkan kepada generasi-generasi kita. Sebenarnya kita semua bisa berbuat, tidak ada koorporasi ataupun perusahaan besar saja, tapi bisa dari komunitas-komunitas juga bisa.
“Kalau kita serentak untuk dapat bersama-sama memberikan kesadaran akan bahaya sampah khususnya plastik ini, insya Allah provinsi Sumsel akan terbebas. Pada HLHS ke 49 kemarin saya ingat dan saya menceritakan tentang Ikan Paus yang mati gara-gara ususnya dililit oleh sampah,” katanya.
Menurut Kepala DLHP provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H didalam sambutannya mengatakan, dimana kita disini bisa bersama-sama dapat hadir dalam rangka peringatan HLHS yang ke 50 tahun 2023, dan pada hari ini juga bertepatan dengan peringatan 1 Muharram 1445 Hijriyah.
Untuk itu bersama ini kami mengucapkan selamat tahun Baru Islam terutama kepada kaum muslimin dan muslimat, semoga 1 Muharram ini menjadi momentum untuk kita meningkatkan ketaqwaan dan juga kepedulian terhadap lingkungan hidup.
“Bahwa HLHS ini ditetapkan sejak adanya di pertemuan di Majelis Umum PBB yaitu dari peristiwa konferensi Stock Home di Swedia pada bulan Juni di tahun 1972,” ucapnya.
Masih dilanjutnya, pada tahun 1973 pertama kali ditetapkan untuk diperingati Hari Lingkungan Hidup ini yaitu tepatnya pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya. Dan untuk tahun 2023 ini merupakan peringatan yang ke 50, dengan mengambil tema “solusi untuk polusi atau sampah plastik dengan mengusung kampanye vig plastic volution”.
Sampah termasuk salah satu persoalan yang penting untuk ditangani saat ini di seluruh dunia, sedangkan untuk di provinsi Sumsel tercatat lebih kurang 1575 ton perhari sampah yang masuk ke TPA dan terbanyak di kota Palembang sebanyak 900 ton perharinya itu yang masuk di TPA, sisanya mungkin ditempat-tempat lain.
“Berbagai upaya dilakukan mulai dari penetapan Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur, Peraturan Walikota, Peraturan Bupati, tentang kebijakan dan starategi daerah tentang pengelolaan sampah, dan juga masalah kegiatan World Clean of Day,” imbuhnya.
Masih disampaikannya, ini daftar yang menerima penghargaan dari berbagai kategori Peraih penghargaan Nirwasita Tantra Walikota Palembang, Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Bupati Muara Enim, Bupati Banyuasin, Bupati Musi Banyuasin, dan Bupati Ogan Ilir (OI), dan Peraih penghargaan kalpataru yakni Hendi kategori Perintis Lingkungan, Jamiah kategori Pembina Lingkungan.
Peraih Penghargaan Adiwiyata diantaranya Sekolah Dasar (SD) Negeri 11 Tanjung Agung kabupaten Muara Enim, SD Negeri 20 Niru kabupaten Muara Enim, SD Negeri 2 Lawang Kidul kabupaten Muara Enim, SD Negeri 1 Tanjung Agung kabupaten Muara Enim, SD Negeri 49 OKU kabupaten OKU, dan lain-lain.
“Selain itu juga, Penghargaan untuk Karhutlah diberikan kepada PT Musi Hutan Persada (Lahat), PT Wana Karya Mulya Kahuripan (Ogan Komering Ulu Timur), dan PT Roempoen Enam Bersaudara (Muara Enin),” bebernya.
Ditambahkannya, untuk Peraih Penghargaan Proklim berdasarkan kategori pemerintah daerah diantaranya Walikota Palembang, Bupati Lahat, Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Bupati OKI, Bupati Musi Banyuasin (Muba), Bupati Muara Enim, Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Walikota Lubuk Linggau, dan Bupati OKU.
Penghargaan untuk kategori perusahaan yakni diantaranya PT Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju, PT Pupuk Sriwijaya (Pusri), PT Bukit Asam, Tbk, PT Pertamina Hulu Rokan Regional 1 Zona 4 Limau Field, PT Perusahaan Listrik Negara Keramasan, PT Tania Selatan, dan sebagainya.
“Penghargaan untuk kategori pelaksana yakni ProKlim Kelurahan Talang Bubuk Kecamatan Plaju kota Palembang, ProKlim Desa Sukamaju Kecamatan Lempuing Jaya Kabupaten OKI, ProKlim Desa Sugi Waras Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten OKI, dan sebagainya,” jelasnya.(ton)