Jakarta – Newshanter.com,-Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin angkat bicara tentang wilayahnya yang kerap disebut sebagai lumbung asap. Alex menyampaikan pihaknya sudah mencoba mengatasi dengan mengerahkan ribuan tenaga pemadam.
“Ada 5 ribu lebih tenaga di darat, 3 bataliyon dari pusat dan sisanya Sumsel. Manggala, satpol PP, masyarakat setempat, bahu membahu berjuang memadamkan api, hilangkan asap,” ujarnya dengan nada tegas.
Alex Noerdin menyampaikan hal tersebut dalam acara Ramah Tamah Jambore Nasional Satpol PP II di Griya Agung, Jl Demang Lebar Daun, Palembang, Kamis (8/10/2015).
Berikut kutipan-kutipan Alex Noerdin yang bicara tentang asap:
“Saya ingin luruskan berita-berita yang selama sebulan terakhir luar biasa, Sumsel lumbung asap katanya. Jadi kata orang Jambi dan orang Riau, asap itu dari Sumsel karena angin dari Selatan. Saya katakan ya kadang-kadang, karena arah angin berubah-ubah. Kadang dari utara ke selatan, kadang asap dari Jambi Riau masuk Sumsel. Kami welcome saja. Jadi nggak usah hitung-hitungan,”.
“Asap itu tidak ada labelnya, tapi kalau asap itu berbau pempek dan cuka, baru dari Sumsel,”.
“Mari hormati mereka. Kita respect dengan tidak mengarang cerita hanya sms, di sosmed, dan online hanya mengkritik tanpa berkontribusi. Bagi yang demo sekalipun, setelah demo mari sama-sama kita padamkan api,”.
“Saya berkali-kali mohon maaf kepada masyarakat Sumsel dan di luar Sumsel. Ini bukan kehedak kita, dan kita sudah lakukan semaksimal mungkin, bahkan Presiden sendiri langsung turun tangan,”.
“Saya berani jamin di sini. Siapapun yang ada di sini, kalau tahan pegang selang air di tengah lahan gambut yang sedang terbakar atau baru habis terbakar, di permukaan terbakar tapi di bawah masih ada api, yang pegang 2 jam saja, kita kasih hadiah umroh”.
“Tapi saya tidak yakin kalau perusahaan perkebunan besar, mungkin yang di bawahnya yang main nakal,”.
“Kalau alam siapa yang bisa mencegah. Gambut itu kalau sudah kering, tergesek karena angin pun bisa terbakar. Angin kencang sekali, api itu bisa lompat. Api itu kita istilahkan bisa melenting jauh, jadi belum tentu perusahaan perkebunan itu bakar sendiri, bisa dari luar,”.(DTC)