Aktivitas Tambang Batu Kapur di Kamang Magek, Berdampak Pada Bangunan Rumah Warga

Agam, newshanter.com – Diduga ada permainan dengan pihak terkait, tambang ilegal yang terletak di Kampung Sungai Dareh, Jorong Pauh, Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam,  bisa beroperasi  tanpa tersentuh oleh pihak penegak hukum.

Akibat dari penambangan batu kapur secara liar berakibat pada banguna yang berada si sekitar lokasi penambangan, yang terlihat secara kasat mata ada kurang-kurangnya 2 rumah warga mengalami kerusakan di sekitar lokasi tambang  akibat adanya aktivitas penambangan batu kapur yang menggunakan alat berat ekskavator dan brieker/pemecah batu milik PT. Bakapindo.

Salah seorang  pemilik rumah Nelfi  mengatakan akibat aktifitas penambangan batu kapur yang di lakukan Pihak PT Bakapindo, dinding rumah nya mengalami keretakan.

“Setiap adanya aktifikat penambangan batu kapur yang di lakukan oleh Pihak Bakapindo Dinding Rumah selalu bergetar seolah akan runtuh, karena pihak Penambang batu kapur  menggunakan alat berat seperti ekskavator dan brieker/pemecah batu  milik PT. Bakapindo,” Ungkap Nefli.

Nefli juga mengatakan, penambangan batu kapur ini telah berlangsung selama hampir 1 tahun yang diangkut oleh 30 unit mobil Truk bolak balik mengambil batu untuk dibawa ke PT. Bakapindo. Sepengetahuan saya dan informasi dari para supir, hasil tambang batu di Kampung Sungai Dareh, Jorong Pauh, Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek ini harus atau wajib di jual ke PT. Bakapindo.

“Sebelumnya pada tanggal 10 September 2022 saya telah melaporkan ke Wali Jorong Sungai Dareh tentang kerusakan dinding rumah yang diduga akibat tambang, tujuannya agar ada pihak yang bertanggung jawab. Namun pada saat itu belum ada tanggapan berarti,” kata Nefli.

“Lalu pada tanggal 18 Oktober 2022, saya juga telah melaporkan ke Walinagari Kamang Mudiak tentang hal yang sama. Kalau tidak salah baru sekitar 1 minggu terakhir ada tanggapan, dengan hadirnya Wali Nagari Kamang Mudiak, Wali Jorong Pauh dan beberapa warga dalam rangka menindak lanjuti surat yang saya sampaikan,” tambahnya

Sementara itu Suardi warga Kampung Sungai Dareh, Jorong Pauh juga mengalami hal yang sama  belum lagi akibat lain dari aktifitas penambangan itu,  adalah kerusakan juga terjadi pada jalan di sekitar kampung, tanah longsor jika cuaca hujan dan suara bising yang mengganggu kenyamanan warga sekitar, karena aktivitas tambang  bekerja mulai dari pagi hari hingga sore hari, namun apabila sedang banyak truk pengangkutan bahan tambang bisabekerja  sampai tengah malam, lahan pertanian warga banyak yang kering sehingga berakibat gagal panen.

“Selain kerusakan pada dinding rumah warga, akibat lain dari aktifitas penambangan itu ada lagi kerusakan lain yang terjadi  seperti kerusakan jalan di sekitar kampung, tanah longsor jika cuaca hujan dan suara bising yang mengganggu kenyamanan warga sekitar,termasuk lahan pertanian sering gagal karena kurangnya pemasokan air akibat saluran irigasi tertimbun bahan galian tambang” ujarnya Suardi.

Namun, sampai saat ini meskipun sudah datang Wali Nagari tapi belum ada kesepakatan para pihak yang bisa bertanggung jawab atas kerusakan pada rumah yang di alami oleh Nelfi dan rumah Pak Suardi. ( A/M )

Pos terkait