Palembang. Newshanter.com. – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Palembang. Kedatangan mereka tersebut, dalam rangka peninjauan pembangunan, infrastruktur moda transportasi penunjang Asian Games, yakni Light Rail Transit (LRT). Kamis (19/4/2018).
Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ibnu Munzir mengatakan bahwa dari paparan yang disampaikan PT Waskita Karya selaku kontraktor pembangunan LRT Sumsel. Akan ada lima stasiun yang bakal beroperasi antara lain, mulai dari Stasiun Bandara SMB II, Palembang Icon, Ampera, Jakabaring dan Opi Mall.
“Kalau yang lain penyelesaian belum rampung saat Asian Games mendatang. Tapi ditargetkan selesai tahun ini, “katanya
Dalam kunjungan Komisi V, pihak kontraktor melaporkan ada beberapa kendala yang dihadapi dalam penyelesaian proyek. Yakni, ada dua titik grider yang harus diperbaiki kembali, selanjutnya suplai listrik ke jalur LRT dan penyelesaian pembayaran proyek yang diundur hingga 2020.
Dengan berbagai kendala yang dihadapi sekarang. Ibnu berharap kendala tersebut bisa segera diatasi agar dapat pengerjaan proyek selesai tepat waktu.
“Tapi secara garis besar, proyek sudah on the track. Progresnya lebih dari 90 persen. Saya harap kendala tadi bisa diatasi agar sesuai dengan shedule,”ujarnya.
Lebih lanjut, terhadap standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), juga mendapat perhatian lebih. Menurutnya, pihaknya telah mendapatkan data jika banyak proyek berskala besar yang kurang memperhatikan K3 pekerjanya.
“Ini juga jadi perhatian khusus, jangan sampai ada korban jiwa, apalagi pegawai harus dilindungi dengan APD”jelasnya.
Sementara itu, Manajer Proyek Waskita Karya, Masudi yang mendampingi Komisi V DPR RI dalam meninjau, mengatakan pembangunan telah sesuai dengan target yang direncanakan.
Saat ini, pihaknya tengah fokus menyelesaikan Depo Jakabaring untuk menampung kereta yang bakal dilakukan perangkaian (assembling).
“Depo untuk uji coba kita masih ngejar ada sepur kolong yang harus diselesaikan sampai awal Mei. Kalau dua kereta yang ada saat ini bisa menggunakan trek 1 dan dua untuk stabling kereta. Untuk 6 train set yang ada, depo ditargetkan sudah selesai,”jelasnya.
Masudi mengungkapkan, bahwa beberapa kendala yang dipaparkan sebenarnya tidak terlalu menghambat penyelesaian proyek LRT. Diakuinya, ada beberapa stasiun yang saat Asian Games belum bisa digunakan.
“Tapi, itu tidak akan menghambat operasional LRT yang ditargetkan Juli mendatang. Stasiun tetap kita selesaikan,”jelasnya.
Terkait pengunduran pembayaran, Masudi mengungkapkan hal itu juga tidak akan terlalu berpengaruh. Awalnya mau dibayar 2018. Tapi pemerintah meminta pengunduran hingga 2020. Sebetulnya itu teknis saja. Dan tidak ada pengaruhnya dengan penyelesaian proyek. (Tim)