Palembang, newshanter.com – Kesultanan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin IV RM Fauwaz Diradja, S.H.,Mkn bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Drs H Sutoko, M.si menghadiri acara Festival Reog Ponorogo dan Kuda Lumping se Sumsel tahun 2023.
Dikatakan Kesultanan Palembang Darussalam RM Fauwaz Diradja, S.H.,Mkn, dimana Palembang dengan Ponorogo, seluruh kesultanan yang ada baik di Sumatera memiliki lestari ikatan keterikatan yang sama, karena itu budaya-budaya yang ada di Sumsel di kota Palembang juga memiliki budaya yang sama, hampir mirip.
“Seperti kita ada Wayang, Gamelan, dimana itukan mirip dari Jawa. Apalagi bahasanya juga sama, bahasa Palembang ada bahasa Jawa juga, bukan bahasa sehari-hari, kalau bahasa sehari-harinya kan adalah Palembang Melayu,” ujarnya.
Kemudian, untuk Raden Fatah memiliki banyak adik, diantaranya kalau yang Palembang itu adalah Raden Kusen, dimana keturunannya kembali ke kota Palembang mendirikan kerajaan Palembang, dan salah satu adik Raden Fateh itu kemudian mendirikan Ponorogo di Jawa Timur. Jadi itulah sama-sama menyebar daripada keluarga besar daripada Pala wijaya tersebut Raden Fatah.
“Unsur Jawa yang masih kita lihat adalah dari bahasanya itu masih terasa bahasa jawanya disini. Adanya bahasa-bahasa Jawa, kita pun ada bahwa Panji Palembang itu dibuat dari huruf Jawa, dan itu sudah ada sejak zaman dahulu,” ungkapnya.
Menurut Kadisdik Provinsi Sumsel Drs H Sutoko, M.Si, dimana event ini sangat baik, apa yang disampaikan oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru menginspirasi bahwa festival Reog Ponorogo ini adalah salah satu warisan leluhur Nusantara.
“Gubernur Sumsel juga ingin menggali warisan leluhur Sumsel, bila itu dipadukan menjadi kekuatan yang luar biasa, jajaran pendidikan mengapresiasi, dan jajaran pendidikan sangat mendukung program ini,” katanya.
Dilanjutkannya, dimana kita punya ruang dan waktu sendiri, kita ada yang disebut festival lomba seni siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan festival lomba seni siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan itu dilakukan baru-baru ini untuk di SMK di laksanakan dikabupaten Ogan Ilir (OI).
“Dimana itu diikuti dari SMA/SMK kabupaten/kota se Sumsel, dan itu juga muaranya adalah dalam rangka peningkatan karakter peserta didik, karena apa artinya pintar kalau tidak berkarakter,” imbuhnya.
Masih dilanjutkannya, jadi membangun peserta didik yang berkarakter itu banyak hal yang bisa dilakukan, diantaranya tadi peserta didik memiliki jati diri, peserta didik paham terhadap warisan leluhur seni budaya, peserta didik paham bahwa peradaban akan semakin baik bila dilestarikan bersama-sama termasuk di kota Palembang ini.
“Itu sudah secara kurikulum sudah memetakan itu, tahapan mana, tahapan sampai dimana, tingkat 1 dan tingkat 2 Sekolah Lanjutan Tingkatan Atas (SLTA) sudah ada semuanya untuk itu,” tutupnya.(ton)