Bukitinggi, News Hater.com- Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara, SH, Sik, MH menghimbau kepada penyelenggara Pilkada nantinya agar tetap mematuhi standar Protokol Kesehatan,
Pada kesemptan ini Kapolres Bukittinggi bersama jajaran menyempatkan diri untuk menghadiri simulasi pilkada yang diadalan oleh PKU agan dan bertempat di SLTP N2 Tilatang Kamang, tujuannya untuk mengetahui lebih jauh sistim dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah tahun 2020, Sabtu (21/11)
Bukitinggi, News Hater.com- Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara, SH, Sik, MH menghimbau kepada penyelenggara Pilkada nantinya agar tetap mematuhi standar Protokol Kesehatan,
Pada kesemptan ini Kapolres Bukittinggi bersama jajaran menyempatkan diri untuk menghadiri simulasi pilkada yang diadalan oleh PKU agan dan bertempat di SLTP N2 Tilatang Kamang, tujuannya untuk mengetahui lebih jauh sistim dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah tahun 2020, Sabtu (21/11)
Simulasi yang diadakan mulai jam 08.40 WIB dalam simulasi tersebt di peragakan mulai dari tahapan pemungutan suara sampai perekapan, dan semuanya harus mematuhi aturan Protokol Kesehatan dan seluruh Personil di tempat Pemungutan suara harus memakai alat pelindung Badan (APB).
Agenda kegiatan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Serta Penggunaan Sirekap Di Tingkat TPS Dalam Pemilihan Serentak 2020 yang diadakan oleh KPU Kab. Agam adalah Pelaksanaan Simulasi Pemungutuan Suara di TPS, Pembukaan Simulasi Pemungutuan Suara di TPS, Pelaksanaan penghitungan suara Serta Penggunaan Aplikasi Sirekap Di Tingkat TPS, dan Penggunaan Sirekap.
Sesuai aturan PKPU No 6 tahun 2020 menyatakan dalam pelaksanan Pemungutan Suara pada setiap TPS di Tengah masa pandemi Covid-19,di atur sebagai berikut :1. Jumlah pemilih per-TPS dikurangi dari maksimal 800 menjadi maksimal 500 orang;2 Saat pemilih antri di luar maupun di dalam TPS diatur jaraknya, sehingga tidak terjadi kerumunan (minimal 1 meter antar pemilih);3. Kehadiran pemilih ke TPS diatur jamnya, setiap jam untuk sekian pemilih, jadi kehadiran pemilih rata per-jam, tidak menumpuk di pagi hari seperti sebelum-sebelumnya;4. Dilarang bersalaman, terutama antara petugas KPPS dengan pemilih, termasuk sesama pemilih;5. Disediakan perlengkapan cuci tangan portable di TPS, bagi pemilih sebelum dan sesudah mencoblos;6. Petugas KPPS mengenakan masker selama bertugas, disiapkan masker pengganti sebanyak 3 buah selama bertugas, dan Pemilih diharapkan membawa masker sendiri dari rumah, di TPS hanya disediakan cadangan dalam jumlah terbatas;7. Petugas KPPS mengenakan sarung tangan selama bertugas, setiap pemilih disediakan sarung tangan plastik (sekali pakai) di TPS;8. Petugas KPPS mengenakan pelindung wajah (face shield) selama bertugas;9.Di setiap TPS disediakan tisu kering untuk pemilih yang selesai mencuci tangan sebelum maupun sesudah mencoblos di TPS;
10. Petugas KPPS yang bertugas di TPS harus menjalani rapid test sebelum bertugas, sehingga diyakini sehat/tidak membahayakan pemilih selama bertugas;11. Lingkungan TPS didesinfeksi sebelum maupun sesudah proses pemungutan dan penghitungan suara;12. Setiap pemilih yang selesai mencoblos tidak lagi mencelupkan jari ke dalam botol tinta, tetapi tintanya akan diteteskan oleh petugas;13. Setiap pemilih yang akan masuk ke TPS dicek suhu tubuhnya. Jika suhunya di bawah standar, dibolehkan untuk mencoblos di dalam TPS;14. Jika ada pemilih bersuhu tubuh di atas standar yaitu diatas suhu 37,3 derajat celsius, maka dipersilakan untuk mencoblos di bilik suara khusus, yang berbeda dengan bilik suara di dalam TPS, namun masih di lingkungan TPS tersebut; dan15. Pemilih diharapkan membawa alat tulis sendiri untuk penulisan daftar hadir.
Kapolres Akbp Dody menyampaikan, dari simulasi ini dapat diketahui dengan langsung sistim yang berlaku dalam hari H Pemilihan Kepala Daerah nantinya, dan juga para personil Polri yang ditugaskan dalam pengamanan nanti sudah dapat gambaran dan mengetahui sistim tersebut melalui simulasi ini, demikian Akbp Dody mengahirinya.(A/M )