Bupati Muba Instruksikan Seluruh SKPD Padamkan Api

Bupati Muba H Pahri Azhari instruksikan setiap SKPD dan seluruh Camat di lingkungan Pemkab Muba untuk ikut dan turun lansung dalam menangani bencana kabut asap akibat dari kebakaran lahan di Kab Muba dalam rapat pembahasan di ruang rapat bupati. Sekayu, Rabu(30/9).

Muba, Newshanter,Com – Bupati Musi Banyuasin H Pahri Azhari memimpin rapat bersama seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Seluruh Camat di Kabupaten Muba di ruang rapat bupati, Rabu (30/09/2015), membahas masalah kebakaran lahan dan kabut asap yang ada di Provinsi Semsel pada umumnya dan Kabupaten Muba pada Khususnya.

Rapat ini merupakan tindak lanjut instruksi Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin kepada Pemkab Muba untuk menugaskan dan membagi tugas seluruh SKPD di Muba untuk ikut dan turun langsung ke lapangan dalam memadamkan kebakaran lahan di Muba yang di sampaikan Gubernur Sumsel dalam rapat kemarin, Selasa (29/09/2015) di ruang rapat gubernur.

Rapat dihadiri Asisten I H Rusli SP MM dan dihadiri oleh seluruh SKPD di Muba. Dalam arahannya Bupati mengatakan Muba merupakan Kabupaten kedua di Sumsel penyumbang asap setelah Kabupaten OKI, karena sebagian besar wilayah Kabupaten Muba merupakan lahan gambut.

“Mulai saat ini saya tugaskan dan perintahkan seluruh SKPD dan unsur pemerintahan di Muba terlibat dan turun langsung ke lapangan untuk memadamkan titik api yang ada, tidak dibolehkan pulang sebelum api padam dan asap hilang, nanti teknisnya saya serahkan kepada Asisten I dalam membagi tugas”, Ujar Pahri dengan nada tegas.

Terpisah dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muba, Drs Syafaruddin mengatakan bahwa hasil rapat kemarin di Palembang, Muba tercatat dari bulan Juli hingga September sebanyak 3.600 lebih titik api posisi kedua setelah Kabupaten OKI sebanyak 4.000 lebih titik api.

Selain itu terhitung perhari ini, Rabu (30/09/2015)  sebanyak 28 titik api yakni 27 titik api di Kecamatan Bayung Lencir dan 1 titik api di Kecamatan Lais, hingga saat ini dari pantauan tim di lapangan sudah 1.000 hektar lebih perkebunan sawit di daerah tersebut terbakar.

Susahnya akses jalan untuk menjangkau titik api dan kurangnya sumber air masih menjadi kendala tim di lapangan. Selain itu sumber kebakaran dari fakta di lapangan disinyalir akibat unsur kesengajaan yang dilakukan oleh oknum tertentara.(Herri Chaniago)

Pos terkait