Palembang, newshanter.com – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Ario Bimo Nandito Arotedjo atau Dito Ariotedjo secara resmi membuka kegiatan pembukaan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2023 yang pembukaannya sendiri dilaksanakan Minggu malam (27/8/2023) di Palembang Sport Convention Center (PSCC) Palembang.
Turut hadir didalam kegiatan tersebut Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumsel dalam hal ini Gubernur Sumsel H Herman Deru, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel yang sekaligus Ketua Pelaksana POPNAS Ir SA Supriono, Kepala Dinas Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel Drs H Sutoko, M.si, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) provinsi Sumsel H Rudi Irawan, S.Sos.,M.Si, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumsel Ari Narsa, para Kepala Dinas dijajaran pemprov Sumsel, dan undangan lainnya.
Dikatakan Menpora RI Ario Bimo Nandito Arotedjo, dimana semalam kita hadir di kota Palembang membuka secara resmi kegiatan POPNAS provinsi Sumsel tahun 2023 yang dilaksanakan di PSCC Palembang. Dalam POPNAS ini akan diselenggarakan pada hari ini dengan mempertandingkan 22 cabang olahraga (cabor).
“Untuk jumlah kontingen dalam POPNAS ini sebanyak 7000 orang dari 34 provinsi, dan saya memberikan apresiasi untuk Gubernur Sumsel yang senantiasa maksimal menyiapkan event POPNAS di tahun 2023,” ujarnya.
Kemudian, bagaimana persiapan Sumsel untuk menjadi tuan rumah, kalau untuk Sumsel saya rasa untuk sekedar POPNAS itu pekerjaan sehari-hari, jadi itu sudah berjalan dengan luar biasa. Justru kita mendorong Sumsel ini dengan Jakabaring Sport City (JSC) nya, dan berbagai wilayah lainnya banyak sekali fasiltas olahraga yang baik harus dijadikan pusatnya event-event Internasionalnya olahraga.
“Tujuan daripada kontingen POPNAS ini adalah untuk pembinaan, karena di POPNAS ini mungkin banyak juga atlet-atlet muda yang berusia pelajar ini baru pertama kalinya bertemu dengan pesaing-pesaingnya secara nasional,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, jadi ini selain mengasah talenta skill juga menyiapkan mental untuk selanjutnya ditingkat Internasional. Jadi perhelatan POPNAS ini sangat penting bagi kaderisasi atlet juga di Indonesia. Untuk tambahan cabor saya rasa ini juga nanti akan kita lakukan pertandingan dengan BAPOMI, akhirnya pengayuh sepeda dimasukkan didalam POPNAS. Ini sesuai dengan harapan bahkan bisa mencapai puncak, insya Allah untuk perhelatannya sukses.
“Dan yang paling penting adalah bisa memberikan pengalaman yang berharga bagi para atlet-atlet pelajar yang ikut. Pesan khususnya adalah para pelajar peserta maksimalkan kemampuan dan semangat cara bertanding,” katanya.
Masih dilanjutkannya, didalam POPNAS ini yang diraih, yang dikejar itu bukan sekedar menang dan kalah, tapi adalah bagaimana belajar literasi, sosial dan bertanding. Yang pasti atlet-atlet terbaik yang di jaring di POPNAS dari Federasi dan juga Kemenpora akan dicari bibit atlet buat di perhelatan perhelatan selanjutnya. Tuan rumah dan panitia penyelenggara yang telah menyiapkan POPNAS ke XVI tahun 2023 di Sumsel dengan sangat baik.
“Awalnya POPNAS ini diselenggarakan di 2 provinsi dengan 29 cabor, namun ditengah perjalanannya salah satu provinsinya mundur, namun mesti demikian provinsi Sumsel menolak untuk mundur, dan tetap komitmen untuk tetap melaksanakan POPNAS ke XVI sebagai tuan rumah tinggal,” ucapnya.
Masih disampaikannya, disini saya juga mengapresiasi kepada 3 provinsi sebagai pengirim atlet terbanyak, yakni untuk Sumsel sebanyak 371 atlet, Jawa Barat sebanyak 368 atlet, dan DKI Jakarta sebanyak 359 atlet. POPNAS adalah tonggak untuk event-event besar yang akan dilalui para atlet-atlet junior terbaik kita. Ini adalah batu loncatan bagi para atlet pelajar untuk bisa bertanding dan dapat mengikuti event yang lebih besar lagi.
“POPNAS bagi saya bukan sekedar kompetisi, POPNAS memiliki keunggulan penting dalam membentuk karakter angkatan muda, dan melalui POPNAS para pelajar memiliki peluang untuk meningkatkan cekatan sosial didalam ataupun diluar lapangan,” imbuhnya.
Ditambahkannya, dimana proses ini yang akan menempa mental pelajar kita menjadi lebih tangguh dan lebih tangkas. Dan ingat POPNAS bukan sebuah menang dan kalah, jadi saya harap kepada media, jangan hanya meliput hasil pertandingannya saja, jangan menceritakan siapa yang memang dan siapa kalah, tapi dengan segala hormat beritakan lah proses perjuangan kepada calon atlet-atlet masa depan ini.
“Bagaimana kuatnya mereka dalam bertanding dengan memperoleh hasil kemenangan tanpa menginjak, ekosistem olahraga kita saat ini membutuhkan lebih banyak kisah yang menginspirasi agar seseorang lebih baik, kepada peserta jalan masih panjang, maka berlatihlah dan raih dedikasi yang terbaik,” tutupnya.(ton)