Ratusan Guru di Muba Demo Aksi Damai Ke DPRD, Pertanyakan Tunjangan

MUBA.Newshanter.com—Ratusan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang pembayaran tunjangan daerahnya ditunda, kembali mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Senin (18/04/2016).

Bacaan Lainnya

Koordinator unjuk rasa, Zulkifli yang juga sebagai Ketua Ikatan Guru Olahraga Muba, mengatakan kedatangan mereka ke DPRD Muba ini untuk memperjuangkan tunjangan daerah yang ditunda pembayarannya.

“kenapa hanya guru yang memiliki sertifikasi saja tunjangannya ditunda. Tidak adil kalau begini, rasanya penderitaan yang kami alami berat sebelah.

Disamping itu, mereka juga mendapatkan kabar bahwa tunjangan daerah tersebut akan dibayarkan pada Juli 2016 mendatang, namun kabar tersebut baru rencana untuk dianggarkan.

“Saya mendapatkan sms dari Ketua PGRI Muba, yang katanya tunjangan guru Insya Allah akan dibayar Juli 2016, dan akan dirapelkan. Tetapi hal tersebut bukan dibayarkan, namun akan dialokasi apabila ada anggarannya cukup,” ujarnya.

Oleh karena itu, apabila sampai tanggal yang dijanjikan tidak dibayar, kami akan mogok mengajar. “Jika sampai tanggal yang telah ditentukan, yang disampaikan pada rapat ketua PGRI maka kita akan mogok kerja sampai tuntutan direalisasikan,” tegasnya.

Ketua PGRI Sumsel Ahmad Zulinto menambahkan, bahwa pihak PGRI Sumsel akan mengawal permasalahan ini ke DPRD dan Bupati. PGRI Sumsel akan memperjuangkan tunjangan daerah yang diberikan pemerintah daerah sebesar Rp 1,5 Juta untuk guru setiap bulannya.

“Permasalahan yang terjadi yakni, dimana pemerintah melakukan penundaan dikarenakan defisitnya anggaran. Namun masalah itu sudah dikomunikasikan kepada pengurus PGRI kabupaten, yang mana pemerintah menunda hingga bulan Juli mendatang,” ujarnya.

Mengenai adanya kesalahpahaman antara PGRI Sumsel dan Ikatan Guru Olahraga, semuanya itu sudah diselesaikan. Dengan cara akan memperjuangkan nasib para guru, sampai hak mereka dibayarkan.

“Mengenai permasalahan yang ada, kita akan kawal sampai selesai, karena Pemkab berjanji akan merealisasikan Juli mendatang. Namun, apabila tidak dibayarkan, maka saya akan turun langsung untuk memantau, karena guru ini merupakan air bah yang kapan saja bisa tumpah, dan tidak menutup kemungkinan mereka akan mogok kerja. Tetapi kita harapkan hal tersebut jangan sampai terjadi,” ungkapnya.(sp)

Pos terkait