Oleh : Andi Mulya
Opini, newshanter.com – Semen adalah salah satu sumber energi dengan konsumsi nasional yang cukup tinggi, (The high energy consumption) sehingga menempatkan industri ini sebagai salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Tidak terkecuali bagi atau di Sumatera Barat, industri dengan merek Semen Padang, tidak hanya bernilai ekonomi, melainkan menjadi urat nadi sejarah perjuangan bangsa sekaligus bagian dari kehidupan dan budaya. Semen Padang menjadi andalan industri strategis sekaligus legendaries karena hadir dan tumbuh bersama masyarakat.
Nama perusahaan ini melekat antara lain pada tim sepak bola, sponsor seni dan budaya, pendukung modal Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), serta kepedulian pendidikan dan sosial. Produksinya pada karung bermerek: “Semen Padang,” tersebut sudah dikenal oleh masyarakat di Sumatera umumnya, kendati ia belum pernah sampai ke Indarung, lokasi pabrik 15 km. dari kota Padang itu. Demikian pula memasuki Kota Padang, lepas dari Lembah Anai, sejak tahun 1980-an disambut logo Semen Padang dan tulisan: “Kami sudah berbuat, sebelum yang lain memikirkan.” Moto perusahaan tersebut sejak dulu.
Dilihat dari sejarahnya, Semen Padang memiliki peran penting bagi bangsa. Berdiri sejak 18 Maret 1910 dengan nama NV Nedherlandsch Indische Portland Cemen Maatschappij (NV NIPCM). Kala itu Semen Padang adalah pabrik semen tertua di Indonesia. Mulai beroperasi pada tahun 1913 dengan kapasitas produksi 22.900 ton/tahun dan pada tahun 1939. Kini mencapai 8,9 juta ton per tahun.
Tak heran bila industri semen masuk ke batin masyarakat Minangkabau, terlihat dari satu bait pantun berikut: “Sijak pabirik di Indaruang, Lori bajalan diateh kawek, Sijak mati mande kanduang, Nasi diminta, Sumpah nan dapek,” (Mulya dalam Mak Adang dari Nagari Keramat, 2015). Arti pantun tersebut sejak ada pabrik (semen) di Indarung, Lori berjalan di atas kawat, sejak wafat ibu kandung, nasi diminta, sumpah serapah didapat. Maknanya adalah naik turun kehidupan, nasib dan perjuangan, telah digambarkan dengan kehadiran pabrik semen.
Kontribusi Ekonomi
Apakah setelah 110 tahun berdiri kontribusi Semen Padang diragukan dalam membangun bangsa? Tentu saja tidak mungkin, karena fakta di atas sudah menunjukan keberadaan industri semen ini tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Akan tetapi secara ekonomi kontribusi Semen Padang setidaknya dapat dilihat dari beberapa data, seperti a) laba perusahaan, b) kontribusi pajak, c) pertumbuhan investasi, d) mutu sumber Daya Manusia (SDM) dan daya tampung tenaga kerja, e) volume penjualan, f) asset dan ekuitas.
Secara berturut-turut a) Laba Semen Padang (dalam Annual Report 2018) adalah Rp 1,217 triliun atau meningkat tipis bila dibandingkan empat tahun sebelumnya yang tercatat Rp 1,187 triliun. (2014). Laba bersih setelah dikurangi pajak menjadi sebesar Rp 733miliar.
b) Pajak penghasilan meningkat dari Rp192 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp 278 miliar pada tahun 2018. Secara nasional investasi industri semen nasional tahun 2018 mencapai Rp 721 triliun naik 4% dibanding 2017. Investasi naik dari PMDN maupun PMA masing-masing Rp 329 triliun dan Rp 393 triliun . Permintaan semen meningkat di tengah upaya pemerintah meningkatkan pembangunan infrastrutktur.
c) Selanjutnya investasi pada entitas asosiasi hanya Rp 2,347 miliar. Investasi dikembangkan dengan membangun Indarung VI di daerah Bengkulu (2018:20). d) Jumlah karyawan Semen Padang adalah 1.550 orang, turun 5% dibanding setahun sebelumnya sebesar 1.650 orang (Annual Report 2018: 35, 47). Dari tingkat pendidikan Semen Padang hanya 53 orang S2 dan 478 orang berpdidikan S1, sisanya terbesar 309 orang D3, dan 710 orang lulus SLTA
e) volume penjualan segmen produksi semen tahun 2018 sebesar Rp 7.043 miliar. Terdapat kenaikan 6,7% dibandingkan tahun 2017. Kenaikan bersumber dari meningkatnya volume penjualan di wilayah Sumatera naik 5,1%, serta ekspor naik 57,8% (h. 73). Berikutnya f) total aset Semen Padang 2018 sebesar Rp.9,9 Triliun (h.35), total ekuitas sebesar Rp 516 miliar.(h 72). Dengan data kuantitatif di atas, dapatlah digambar tentang kontribusi Semen Padang bagi pembangunan daerah khususnya dan nasional umumnya.
Kontribusi bagi Bangsa
Sesuai dengan data ekonomi di atas, ada tiga kontribusi Semen Pdang dalam pembangunan nasional. Pertama kepada karyawan (employers), pelanggan (consumers), dan mitra bisnis (business partner), dan pengabdian kepada masyarakat (Coorporate Social Responsibility/CSR ).
Perusahaan membuka lapangan kerja yang besar dan mengembangkan karyawan sedemikian rupa sehingga menjadi profesional. Semen Padang juga mempertahankan dan menjaga kepuasan pelanggan dengan produksinya 8,9 juta ton per tahun tersebut. Kontribusi Semen Padang terkait dengan semen berkualitas menjamin berdirinya bangunan masyarakat dan gedung-gedung tinggi di berbagai daerah khususnya di Sumatera, termasuk Negara-negara Asean.
Tanggung jawab terhadap mitra bisnis memperlihatkan: nilainya: “Giving the Best to Build a Better Life,” serta slogan produk: “Jaminan Mutu dan Kekuatan.” Kontribusi kepada negeri terkait mitra bisnis terlihat dari kelanggengan hubungan usaha jangka pendek dan jangka panjang karena Semen Padang adalah produsen yang mereka hormati.
Kesungguhan Semen Padang terkait tiga tangung-jawab di atas, mengantarkan perusahaan ini beroleh Gold Brand Equity Award, pada awal 2020 ini. Khairul Jasmi, (dalam mimbarsumbar.id) mengatakan Semen Padang menduduki peringkat terbaik nasional di bidang Tanggung-jawab Sosial Perusahaan (Coorporate Social Responcibilty/CSR) kepada masyarakat. Sebelumnya juga dilunucrkan Basinergi Mambangun Nagari, UPZ Baznas Semen Padang, Tim Reaksi Cepat (TRC SP) untuk tanggap bencana. Program CSR Perseroan meliputi CAMPIN Nagari, Semen Padang PANDAI Nagari, Semen Padang PADULI Nagari dan Semen Padang ELOK Nagari. Semen Padang peduli kelestarian lingkungan (green production), penelitian dan inovasi teknologi perlindungan lingkungan.
Perusahaan juga didorong memanfaatkan sumber produksi semen yang hemat energi. Seiring dengan itu perusahaan juga membangun komunitas (Community Building) yang menunjukan hubungan antara Semen Padang dan masyarakat. Prinsip Komunitas adalah “keseimbangan tanggung jawab dan manfaat,”
Visi dan Masa Depan
Visi Semen Padang yakni menjadi perusahaan persemenan yang andal, unggul dan berwawasan lingkungan di Indonesia bagian Barat dan Asia Tenggara ini. Sedangkan Misinya (dalam Laporan Tahunan 2017) bila diringkas terdapat kata kunci yakni memproduksi semen yang memuaskan pelanggan, SDM bermutu, mampu mengembangkan industri semen nasional, berwawasan lingkungan, layanan yang terbaik bagi pemangku kepentingan (stakeholder).
Kini yang lebih penting bagaimana visi menjadi perubahan dan penciptaan nilai (Value Creation). Menurut hemat penulis, usaha mewariskan nilai dan peradaban terbaik adalah melalui jenjang pendidikan. Oleh sebab itu, Semen Padang, pantas dan layak di usia kini mendirikan dan memiiliki Universitas atau Perguruan Tinggi sendiri, setingkat Politeknik pada awalnya, dan Universitas tahap berikutnya. Banyak BUMN dapat dijadikan cermin mereka membangun nama perusahaan juga dengan mendirikan universitas, antara lain Telkom University, dan Pertamina University. Pihak swasta besar juga membangun seperti Sampoerna University, Universitas Sahid, serta grup Gramedia dengan kampus
Ada tiga artikel tentang peran industri semen selain Indonesia, yakni Cina, India dan Pakistan. Semuanya menunjukan peran industri semen di negaranya yang makin meningkat, termasuk oleh urbanisasi. Satu artikel lain oleh Handayati dkk (2018) menulis di jurnal ilmiah berjudul : “Comparative Study Level of CSR Compliance in the Cement Industry Sector, Mining Sector and Banking Sector in Indonesia.” Merujuk UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) mendirikan universitas merupakan strategi dari pembangunan berkelanjutan dengan melihat tiga dimensi: pembangunan ekonomi, perlindungan lingkungan dan kohesi sosial.
Dengan demikian cukup alasan untuk meningkatkan CSR Semen Padang dari yang berkembang saat ini menjadi lembaga pendidikan Semen Padang University. Strategi ringkasnya pertama adalah menjadikan dana CSR untuk pendidikan. Kedua, memilih salah satu Kabupaten di Sumbar sebagai lokasi kampus untuk memeratakan layanan pendidikan tinggi di Sumbar, misalnya di Tanah Datar, 50 Kota, Pasaman atau Solok Selatan. Ketiga, akan lebih penting seiring rencana universitas dimaksud, di kabupaten lokasi kampus ditemukan sumber bahan baku utama atau pendukung produksi semen. Keempat, Pemerintah kabupaten setempat akan menjadi mitra dan mengalokasi APBD untuk pembangunan kampus, karena menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi daerahnya.
Kelima, melalui pendekatan visi dan misi memajukan ilmu dan teknologi di industri semen, Semen Padang Univeristy terbuka mengajak 14 perusahaan semen nasional lainnya untuk berkolaborasi, mendukung dengan alokasi dana CSR mereka serta kerjasama pelatihan. Keenam, terkait poin lima kerjasama penelitian (research) sangat penting untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan modernisasi teknologi. Sangat disadari perlu ulasan panjang dan teknis soal Semen Padang Univeristy ini, sebagai gagasan awal yang perlu ditindak-lanjuti para ahli. (***).